halooooo
haloooooo
halooooooo
haloooooo
Lelah
kalau ngomongin negativenya, pakai ilmu mindfull dan acceptance, hidup
saya setahun belakang jadi lebih bahagia. Akhirnya setahun ini bisa
ngelewatin ombak dan arus kencang. Sempat stress juga menghadapi anak
dan suami, akhirnya bisa release karna allah dan diri sendiri.
Ada
hal yang saya benar-benar pegang agar anak-anak saya tetap tumbuh
sesuai dengan perkembangannya. Awal-awal pandemi, anak-anak saya
suguhkan menonton. Namun, saya tersadar karena anak kedua masih bayi,
dan saya ingin setidaknya otaknya tidak terkontaminasi dengan tayangan
televisi. Akhirnya saya memutuskan untuk menyimpan TV dan melakukan
banyak kegiatan bersama anak-anak.
Hasilnya?
Saya kelelelahan. Pagi saya bermain sepeda keliling komplek perumahan,
lalu bermain dengan teman-teman komplek sehari 2x. Hasilnya kami harus
selalu keluar rumah.
Akhirnya disaat anak
kedua sudah usia 1 tahunan, saya kembali memberi tontonan ke anak-anak.
Hanya sebatas tontonan televisi yang sederhana.
Saya
akui, tidak mudah membersamai anak-anak saat pandemi, karena Saya hanya
seorang diri mengurus anak-anak. Mental dan fisik saya selalu di uji.
Lalu
bagaimana dengan Satu tahun saya kebelakang? Apa akhirnya saya tetap
bahagia? Iya saya lebih bahagia membersamai anak-anak saya karena
berbagai hal.
1. Batasi Screen Time
Anak
saya adalah anak yang sensitive jika sudah kebanyakan screen time,
apalagi YouTube. Bisa tantrum hebat kalau dilepaskan gadgetnya. Kalau
nonton di TV pun saya tidak mau anak saya hanya terpaku televisi dan
tidak kembali ke fitrahnya untuk bermain atau memegang mainan-mainannya.
Saya lebih sedih jika rumah saya rapi karena anak saya tidak bermain
dengan mainannya. Si kakak hanya memegang gadget 1 jam selama sehari,
itu pun di lakukan masing-masing 15-30 menit saja setiap menonton.
2. Jadwalkan Waktu Tidur.
Waktu
tidur yang konsisten itu penting sekali. Bagi Saya, anak-anak tidak
boleh melewati waktu deep sleep mereka yaitu jam 11 malam, jadi maksimal
anak-anak tidur jam 10 malam. Pagi hari sebelum setangan 8 pagi mereka
harus sudah bangun, lalu tidur siang di jam 12 siang. Anak-anak menyukai
keteraturan, kalau tidak tidur siang saja sorenya bisa tantrum,
malamnya sayanya yang tantrum =P
3. Berikan Anak Aktifitas
Ini
yang saya syukuri, karena anak saya masih bisa mengikuti kelas offline
dengan guru private. Otak anak juga butuh distimulasi, kmereka sama
halnya dengan orang dewasa, kalau otaknya tidak dipakai, bagaimana mau
berkembang, apalagi mereka masih anak-anak, otaknya masih berkembang
luas. Banyak hal yang harus kita kenalkan. Rutinitas bertemu guru,
belajar sambil bermain adalah aktivitas yang mereka butuhkan agar tidak
bosan dan mengurangi tantrum.
4. Me time Ibu.
Mungkin
dalam seminggu bisa dihitung kejar-kejaran waktu. Tapi sesekali me time
butuh diselipkan. Taruh gadget juga lebih seru sambil mendengarkan
keheningan karena hari-hari sudah terlalu gaduh. Saat anak tidur siang
dan saat bangun pagi adalah waktu me time saya, atau kalau kurang bisa
saat sebelum tidur saya ulur sedikit waktu tidur malam saya.
5. Bangun Pagi dan Exercise.
Memang
ya yang namanya exercise sendiri itu sulit banget dikerjakan. Apalagi
lihat suami istri yang aktif berolahraga bersama, naik sepeda atau yoga
bersama, rasanya memang dibutuhkan partner yang sefrekuensi untuk bisa
olah raga bersama. hal ini belum rutin saya lakukan sama sekali,
terlebih sudah hampir bulan puasa, jadinya makin deh ada alasan buat
memulai. Padahal tubuh jadi enak banget kalau meluangkan waktu 15 menit
saja untuk berolahraga. Tapi setidaknya saya konsisten untuk bangun pagi
dan terus mencoba bangun setidaknya pukul 5 pagi. Semakin pagi, otak
semakin segar untuk memulai pekerjaan yang menanti.
6. Nonton!
Senjata
ampuh kalau lagi mati gaya. Sebenarnya saya bukan orang yang hobi
nonton, apalagi KDrama. Pada akhirnya mengunduh netflix dan
ujung-ujungnya semua orang akan nonton KDrama pada waktunya. Sepanjang
tahun kemarin, saya baru memulai menonton di akhir tahun, di saat udah
mentok, otak gatau lagi harus ngapain. Baru segelintir tontonan Kdrama
yang saya tonton dan sepertinya saya bukan orang yang harus punya
tontonan. Saat ini saya belum ada waktu lagi menonton, walaupun sudah
ada playlist.
Enam hal itu yang bisa membuat saya tetap normal, tapi semuanya atas izin Tuhan YME dan obat mujarabnya kedua anak-anak saya y