Jumat, 30 Agustus 2013

Mudik Lebaran Part I (Di Timur Jawa)

Bisa liburan bersama keluarga ituuuuuuu.... suatu hal yang berhargaaaa bangett!! Gimana nggak , hal itu jarang terjadi karna susah menyesuaikan waktu yang tepat. Kakak sibuk, adek susah cuti, emak harus ngajar, atau kadang kendaraanya gak ada. Lebih gampang kalo ngumpul ya waktu kita pada kecil dulu.

Eh tapiiiiiiiiiii begitu lebaran datang, semua bisa terwujud!

Makasi Lebaran, Aku cinta kamu!

Liburan sekaligus mudik lebaran ini pertama kali di hidup aku. Seumur hidup belum pernah ngerasain euphoria mudik lebaran. Walaupun sekarang juga emang nggak lebaran beneran karna berangkatnya setelah Open House dirumah tapi tetap ada kerasa lah dikit-dikit..

Maklum keluarga beken, jadi lebaran hari pertama dirumah pasti penuh banget ampe sore. Habis soal Ied juga harus nyekar dulu ke makam bokap, dan sore harinya kami juga harus ke rumah pakde, bude - Istirahat sebentar baru deeeh capcus malem-malem berancut mudik.

Sebagai keturunan Timur-Tengah (Jawa Timur&Jawa Tengah) harusnya aku bisa mudik ke kedua tempat itu. Tapi berhubung udah nggak punya kakek-nenek, jadi mudik kemana aja daaah.

Malam sebelum berangkat, aku sempet sakit dan lemes ampe ngeluarin makanan yang aku makan seharian itu. Haduuuuh.. ada aja yah mau pergi belum packing pulak. Alhasil, sekeluargapun ribet ama packingan and ngerawat aku terlebih dulu.

ON THE WAY TO NGANJUK
Jadii... tepat dini hari dengan keadaan tubuh lunglai dan packing seadanya kami berangkat menuju Timur Jawa, kampungnya nyokap, Nganjuk. Tapi rencananya kita juga akan ke Surabaya dan Jogja.

Sekitar pukul 11 siang kami sudah berada di Batang, Jawa Tengah dan memutuskan untuk sarapan di daerah tersebut *walopun udah telat waktu sarapan sik* dan sekalian menunggu Pak Driver (bc: kakak gue) untuk sholat jumat.
Pendopo tempat makan sederhana di Batang, Jawa Tengah
Prediksi kami sih perjalan kami akan memakan waktu sekitar 19-20 jam udah bisa sampai Ngajuk! Ya itu waktu udah pake mampir-mampir gituu deh.

Perkiraan kami meleset sodara-sodaraa...
Pukul 9 malam ternyata baru akan mengakhiri perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berhubung terakhir makan pas siang, kami pun mencari rumah makan yang masih buka. Sialnya karna lebaran kami kesulitan menemukan rumah makan, karna kebanyakan masih tutup.

Sepanjang perjalanan, semua tempat makan hanya ada bakso dan mie ayam. Sedangkan perut gegonjrengan minta nasi. Aku menjelikan mata untuk bisa dapetin nasi Padang! Apalagi saat berangkat mudik, keadaan lagi sakit dan nggak memungkinkan makan sejenis bakso atau mie ayam seperti yang terlihat di depan mata.

Sampai akhirnya, ada juga rumah makan bertuliskan Nasi Goreng, Ayam Bakar, Ayam Goreng, dll.
Makasii Ya Allah Engkau menyelamatkan keluargaku dari kelaparan :')

Keadaan yang sudah sangat mendambakan sosok nasi, aku pun memesan nasi dan bebek goreng.
Dan ketika pesanan datang dan menyantap dengan semangat riang gembira....
TARARARAA makanannya tidak enak sodara-sodaraaaaa!! Nggak nampol sama sekali bikin cepet-cepet bergegas melanjutkan perjalanan!

JAWA TIMUR
Tiba di daerah Timur Jawa, yaitu di kota Ngawi, ternyata makanan-makanan disana lebih menggiurkan lho. Cuma yaudahlah yaaa, sudah ingin lekas tiba di kampung halaman aja kok, udah gak kepingin makan, kenyang angin book (enter wind).

Sekitar pukul 11, tibalah kami di Nganjuk!! Yeaaay!! Yippiiieee!! *loncat ke atep mobil* *ninggalin celana dalem* *pawang ujan kalek* hehehhe

Padahaaall......... rumah mbah masih belum kelihatan karna letak rumah mbah tepat di desa Patianrowo.
Jalanan terpantau ramai sekali dan macet. Lalu lintas dalam kota Nganjuk padat, dan ada sistem buka tutup jalan. WOOWW!! *lemes*

Sambil menunggu jalannya dibuka, seisi mobil tertidur. Pak supir yang kala itu kakakku sedang ganti shift dengan istrinya yang malahan membuat perjalanan kami tidak lancar. Istri kakakku itu tidak tau jalanan Nganjuk dan kami Nyasaaar!!
 KYAAA!! Yaiyalaa, yang tau jalannya tidur, udah gitu jalanannya udah berubah maning!

TAPII FINALLY bangun dari tidur tiba-tiba kami sampai dikampung halaman pukul 1 pagi. Alhamdulillah.

LEBARAN DI DESA
So, aku menghirup udara kampung halaman di hari ke 3 lebaran!
Ternyata pengalaman berlebaran dirumah almarhum mbahku itu nggak jauh beda ama rumahku sendiri, selalu rame akan tamu!

FYI, Disana kalo pada bertamu pada pake bahasa Jawa loh! YAIYALAH MASA BAHASA PADAANG!

Di hari Sabtu, di lebaran ketiga itu, keluargaku sempat pergi ke desanya Paman yang agak lumayan jauh, tapi karna udah lodoh, aku lebih memilih tidur daripada kesana. \m/

Sabtu-Minggu aku stay di Nganjuk yang lumayan susah sinyall. Dengan sabar aku menanti hari Senin tiba karna kami akan menyambangi Surabaya, kerumah istri kakakku.

SURABAYA
Senin, kami menuju Surabaya sekitar pukul 11. Perjalanan dari Nganjuk ke Surabaya sekitar 2 jam.
Agenda kami di Surabaya cukup padat karna hanya menginap satu malam di Surabaya.

Kalau masalah sinyal, di Surabaya nggak usah ditanya lah yaa... Sudah pasti puas mau surfing kemana saja.

Pukul 1 siang kami tiba di rumah kakak ipar. Bersilaturahmi sebentar dan di jamu makan siang kami pun tidak lama berada disana.

Rumah kakak ipar yang nggak jauh dari jembatan Suramadu membuat kami menyempatkan menulusuri jembatan yang katanya singkatan dari Surabaya dan Madura itu.

Tarif mobil untuk sekali masuk jembatan tol Suramadu ternyata lumayan juga ya, yaitu seharga Rp.30.000.
Nggak mau melewatkan momen, kami sambil nyuri-nyuri berhenti untuk berfoto walaupun katanya nggak boleh dan bakalan di tilang! Aduuh alhamdulillah nggak di tangkep.

Terpaan angin yang sangat kencang di atas jembatan tersebut membuat kami bergegas kembali meneruskan perjalanan dan tujuan selanjutnya adalah menuju Plaza Surabaya untuk mencari makan malam!

Di hari Rabu, adiku Nisa sudah harus bekerja, kami sekeluarga harus menemaninya mencari oleh-oleh untuk dibawanya kembali ke Jakarta satu hari sebelumnya. Menurut tradisi kantornya, membawa oleh-oleh sepulang berpergian adalah sebuah keharusan.

Kami menuju Depot Sambel Bu Rudi yang terkenal itu untuk mendapatkan oleh-oleh disana. Tapi ternyata Depot Bu Rudi sudah tutup, kami memutuskan menuju penginapan.

Penginapan kami berada di daeran Sunan Ampel, yang juga dekat dengan rumah kakak Ipar.
Pukul 8 malam kami tiba di penginapan, dan kakak mengajak kami meninggalkan ibu yang sedang nggak enak badan untuk kembali berjalan-jalan. Tapi kami menolaknya dan memilih stay di hotel dan nemenin nyokap aja.

Pagi pun tiba, kami menyempatkan kembali ke Depot Bu Rudi lalu berencana mengunjungi Monumen Kapal Selam. Belajar sejenak tentang pengorbanan TNI Angkatan Laut dengan kapal selamnya dan melihat kedalam isi kapal selam itu sendiri, sambil berfoto-foto setelah itu mengantarkan adik ke Bandara Juandha untuk kembali ke Jakarta..



Monumen kapal Selam ini ternyata berada dekat dari Plaza Surabaya, lucunya kapal selam ini berada di darat dan dapat kita nikmati seolah-olah menyelam di bawah laut. Whuuuaaa.. feels like Spongebob! Let's meet up Patrick!

Setelah bersuka ria di monumen, mengabiskan waktu disana sampai akhirnya waktu untuk mengantarkan adik ke bandara dan setelah itu kami akan kembali menuju Nganjuk.

Jadii.. selasa sore kami sudah kembali ke Nganjuk, Di 3 hari yaitu selasa-rabu-kamis ini kami kembali berada di Nganjuk untuk berkumpul merasakan kehangatan keluarga besar dengan bahagia walaupun susah sinyal :D