
Gue pernah ada di posisi down yang harus berbagi hanya dengan beberrapa yang terpercaya. Di saat itu, merekalah yang gue pilih untuk berbagi. Sebenarnya bukan hanya pingin
didengerin, gue lebih suka kalo dikasih solusi juga. Salah satu circle yang paling gue suka untuk tempat berbagi itu adalah geng SMA gue! ‘SENYUMLAH’, geng yang udah pernah gue ceritain
sebelumnya disini.
Latar belakang profesi kita yang beda-beda bikin seru banget
kalo udah lagi gossip. Ngobrolin kehidupan, bisnis, karir, relationship sampe on fire dan gak kelar-kelar karna beda-beda pemikiran juga.
Nunik dan Sendari berlatar belakang guru yang bikin
kita banyak masukan akan kehidupan sosial anak-anak ABG jaman sekarang yang belum pernah kita denger. Sedangkan gue dan Tifa adalah orang kantoran yang memiliki kehidupan berbeda dengan Sendari dan Nunik. Kalo Yuyu adalah
mahasiswa Pasca Sarjana yang dinilai paling jenius di antara kita semua
waloupun anaknya paling selebor.

Kenyamanan gue bercerita dengan mereka adalah karna semua dari kita mendominasi pembicaraan jadi nggak ada yang diem nggak ada yang paling cerewet dan semuanya pun punya bahan yang di kupas.
Hal yang paling gue banggain dari kami adalah kita selalu
berada di jalur yang baik. Karna melihat dari cerita teman-teman yang makin
tinggi, tapi makin aneh-aneh aja hidupnya dan kita termasuk keep on the right
track, Alhamdulillah.
Sore ini, kami kembali melewatkan waktu bersama. Dan yang
namanya pertemuan, selalu lebih akan terlaksana ketika dadakan walaupun jadinya
ada yang absen. Berawal dari mau ambil baju buat ke nikahan selanjutnya
yaitu Yuyu (karna akan selalu ada seragam disetiap yang menikah). Kami berjumpa
di rumah Nuni.
Perjumpaan dimulai dengan membahas baju yang baru kami beli
yaitu lima buah kaftan dan kebaya yang berbeda warna. Lalu berbincang tentang
karir dan jabatan, bisnis, kesuksesan, investasi. Ya kami merencanakannya bersama-sama.
What a lovely topic and quality time.

Tapi dasar ya teman-teman gue ini doyan berngehek ria, “Halah Ndari, kamu meninggikan kita-kita supaya kamu lebih di tinggiin kaaan?"... HAHHAHAHHA
Percakapan seperti itu bikin kita emang nggak cocok dibilang sahabat, lebih
cocok dibilang Frenemies. Tapi yaaa memang begitu, kita jarang serius. Jadinya
walopun topiknya serius, kita-kitanya PA. X))))))
Ada satu quote yang 'Nggak' Inspiratif dari Tifa si Calon Ibu Manager ini, quote ini di buat ketika dia lagi sangat PA. "Ketika Menyerah adalah pilihan termudah, buat apa mencari yang lebih sulit" <- Kembali nggak serius, Manager macam apa diaaaa =P