Sabtu, 09 November 2019

Gentle Birth dan Kenapa Harus VBAC?

 

Kehamilan adalah hal yang harus terencanakan, bukan kecelakaan atau ketidak sengajaan, tapi benar-benar sesuatu yang kita inginkan secara sadar, apalagi Ibu hamil itu harus selalu bahagia dan jauh dari masalah karena akan berdampak pada janinnya.

Proses melahirkan pun bukan sesuatu yang perlu ditakutkan sama hal nya dengan kematian, kapanpun  kita harus siap. Melahirkan harus bebas dari trauma agar pengalaman yang positif didapat ketika sang Ibu merawat bayi tanpa rasa stres dan penuh kebahagiaan setelah apapun proses melahirkan yang Ia lewati, normal maupun operasi sesar, itulah yang dinamakan Gentle Birth.

Beberapa waktu lalu saya mengikuti materi seorang penggiat VBAC bernama Mba Kamilah, Ia adalah seorang Ibu muda sekaligus Fisioterapi yang juga sukses melakukan VBAC. Ia membagikan banyak materi seputar hal yang menunjang kesuksesan VBAC dan tentunya tentang Gentle Birth. 

Menurut Mba Kamilah, Kehamilan haruslah sehat bugar jiwa dan raga untuk merayakan melahirkan dengan proses terindah penuh cinta kasih sehingga Ibu dan bayi bebas dari trauma sehingga yang didapatkan adalah pengalaman yang positif dan pengasuhan juga dapat berjalan dengan indah.

Saya masih mengalami born trauma dalam operasi sesar saya saat melahirkan Kio. Dari sana saya bertekad untuk bisa melahirkan alami. Mba Kamilah mengajarkan untuk membuat proposal kepada Allah untuk diizinkan menjalani VBAC ini. Proposal tersebut berisi, niat dan alasan kenapa saya ingin diberikan kesempatan tersebut, contohnya ya Allah izinkan hamba bisa melahirkan secara alami, agar hamba bisa memberikan yang terbaik untuk anak, suami, diri sendiri dan beribadah kepada Allah. 

Selain karena trauma dengan operasi sesar, ada hal lucu ketika saya menemui Bidan Amel pertama kali, Bidan Amel adalah calon provider VBAC saya kala itu. Beliau selalu mempertanyakan niat pasiennya kenapa ingin VBAC? Jika alasan pasiennya adalah untuk merasakan jadi Ibu yang sesungguhnya, tentu hal tersebut salah. Dan saya benar-benar merasakan hal tersebut, untungnya itu bukanlah niat yang saya miliki. Sekarang, ketika saya gagal VBAC, apakah saya bukan Ibu yang sesungguhnya, karena dua kali menjalani sesar? Bidan Amel berkata, Allah menciptakan tubuh wanita dengan segala keistimewaan untuk bisa melahirkan bayi. Untuk itu kita harus selalu berkhusnuzdon pada Allah untuk memberikan kita jalan agar bisa melahirkan secara alami.. 

Begitu pula yang dikatakan Mba Kamilah, bawa proses melahirkan itu suatu hal yang harus di jalankan secara alami layaknya mamalia saat melahirkan, ditempat yang tenang, sunyi dan nyaman. Berbeda sekali jika kita sudah pasrah untuk merencanakan operasi sesar tanpa ada kegawatan indikasi medis karena ingin yang instant dan cepat. Operasi sesar yang direncanakan pada Ibu Hamil, biasa di lakukan di usia kehamilan 37 minggu. Jika medis mengatakan diusia tersebut bayi sudah siap dilahirkan, sebenarnya belum tentu bayi nya sudah dalam keadaan siap dilahirkan kedunia, makanya ada bayi yang masih betah berlama-lama hingga kehamilan melewati 40 minggu atau 10 bulan. Bayi yang belum siap dilahirkan, biasanya akan suka rewel, itu kenapa bayi yang dilahirkan secara gentle birth biasanya akan lebih tidak menyusahkan karena dilahirkan dengan lebih kesadaran oleh Ibu dan dikomunikasikan kepada bayi. 

Apa perbedaan bayi yang dilahirkan secara alami dengan sesar? Apakah sama saja? Ternyata beda lohh. Bayi yang dilahirkan melalui jalan lahir ternyata memiliki antibodi maksimal yang didapat dari mikroorganisme yang Allah ciptakan di jalan lahir agar dapat mengembangkan system kekebalan tubuh yang kuat. Tumbuh kembangnya pun sudah terstimulasi sejak Ia melewati jalan lahirnya. 

Lalu alasan apalagi yang bisa meyakini untuk VBAC jika masih tidak meyakini hal-hal diatas? Yaitu faktor bahwa ada penelitian yang mengatakan bahwa sebenarnya bukan VBAC yang dapat membahayakan nyawa untuk sang Ibu, tapi justru operasi sesar lah yang lebih memberikan bahaya dan resiko. Apalagi biasanya di ruang operasi ada laki-laki, dan aurat bahkan organ intim kita akan mereka lihat dan saya mengalami hal tersebut, laki-laki entah dia siapa, bukanlah dokter kandungan yang saya kenal. 

Alasan lain yang penting juga bagi saya adalah ingin lebih hemat dari segi pengeluaran, karena tentu melahirkan normal apalagi di bidan, akan jauh lebih murah dibanding operasi sesar. Lalu Saya ingin melahirkan alami agar lebih cepat pulih dan lekas kembali ke rumah bersama-sama keluarga dan tentunya kembali bersama-sama si sulung tercinta, Kio.