Kehamilan adalah hal yang harus terencanakan, bukan kecelakaan atau
ketidak sengajaan, tapi benar-benar sesuatu yang kita inginkan secara
sadar, apalagi Ibu hamil itu harus selalu bahagia dan jauh dari masalah
karena akan berdampak pada janinnya.
Proses melahirkan pun bukan sesuatu yang perlu ditakutkan sama
hal nya dengan kematian, kapanpun kita harus siap. Melahirkan harus
bebas dari trauma agar pengalaman yang positif didapat ketika sang Ibu
merawat bayi tanpa rasa stres dan penuh kebahagiaan setelah apapun
proses melahirkan yang Ia lewati, normal maupun operasi sesar, itulah
yang dinamakan Gentle Birth.
Beberapa waktu lalu saya mengikuti materi seorang penggiat VBAC bernama
Mba Kamilah, Ia adalah seorang Ibu muda sekaligus Fisioterapi yang juga
sukses melakukan VBAC. Ia membagikan banyak materi seputar hal yang
menunjang kesuksesan VBAC dan tentunya tentang Gentle Birth.
Menurut
Mba Kamilah, Kehamilan haruslah sehat bugar jiwa dan raga untuk
merayakan melahirkan dengan proses terindah penuh cinta kasih sehingga
Ibu dan bayi bebas dari trauma sehingga yang didapatkan adalah
pengalaman yang positif dan pengasuhan juga dapat berjalan dengan indah.
Saya
masih mengalami born trauma dalam operasi sesar saya saat melahirkan
Kio. Dari sana saya bertekad untuk bisa melahirkan alami. Mba Kamilah
mengajarkan untuk membuat proposal kepada Allah untuk diizinkan
menjalani VBAC ini. Proposal tersebut berisi, niat dan alasan kenapa
saya ingin diberikan kesempatan tersebut, contohnya ya Allah izinkan
hamba bisa melahirkan secara alami, agar hamba bisa memberikan yang
terbaik untuk anak, suami, diri sendiri dan beribadah kepada Allah.
Selain
karena trauma dengan operasi sesar, ada hal lucu ketika saya menemui
Bidan Amel pertama kali, Bidan Amel adalah calon provider VBAC saya kala
itu. Beliau selalu mempertanyakan niat pasiennya kenapa ingin VBAC?
Jika alasan pasiennya adalah untuk merasakan jadi Ibu yang sesungguhnya,
tentu hal tersebut salah. Dan saya benar-benar merasakan hal tersebut,
untungnya itu bukanlah niat yang saya miliki. Sekarang, ketika saya
gagal VBAC, apakah saya bukan Ibu yang sesungguhnya, karena dua kali
menjalani sesar? Bidan Amel berkata, Allah menciptakan tubuh wanita
dengan segala keistimewaan untuk bisa melahirkan bayi. Untuk itu kita
harus selalu berkhusnuzdon pada Allah untuk memberikan kita jalan agar
bisa melahirkan secara alami..
Begitu
pula yang dikatakan Mba Kamilah, bawa proses melahirkan itu suatu hal
yang harus di jalankan secara alami layaknya mamalia saat melahirkan,
ditempat yang tenang, sunyi dan nyaman. Berbeda sekali jika kita sudah
pasrah untuk merencanakan operasi sesar tanpa ada kegawatan indikasi
medis karena ingin yang instant dan cepat. Operasi sesar yang
direncanakan pada Ibu Hamil, biasa di lakukan di usia kehamilan 37
minggu. Jika medis mengatakan diusia tersebut bayi sudah siap
dilahirkan, sebenarnya belum tentu bayi nya sudah dalam keadaan siap
dilahirkan kedunia, makanya ada bayi yang masih betah berlama-lama
hingga kehamilan melewati 40 minggu atau 10 bulan. Bayi yang belum siap
dilahirkan, biasanya akan suka rewel, itu kenapa bayi yang dilahirkan
secara gentle birth biasanya akan lebih tidak menyusahkan karena
dilahirkan dengan lebih kesadaran oleh Ibu dan dikomunikasikan kepada
bayi.
Apa perbedaan bayi
yang dilahirkan secara alami dengan sesar? Apakah sama saja? Ternyata
beda lohh. Bayi yang dilahirkan melalui jalan lahir ternyata memiliki
antibodi maksimal yang didapat dari mikroorganisme yang Allah ciptakan
di jalan lahir agar dapat mengembangkan system kekebalan tubuh yang
kuat. Tumbuh kembangnya pun sudah terstimulasi sejak Ia melewati jalan
lahirnya.
Lalu alasan
apalagi yang bisa meyakini untuk VBAC jika masih tidak meyakini hal-hal
diatas? Yaitu faktor bahwa ada penelitian yang mengatakan bahwa
sebenarnya bukan VBAC yang dapat membahayakan nyawa untuk sang Ibu, tapi
justru operasi sesar lah yang lebih memberikan bahaya dan resiko.
Apalagi biasanya di ruang operasi ada laki-laki, dan aurat bahkan organ
intim kita akan mereka lihat dan saya mengalami hal tersebut, laki-laki
entah dia siapa, bukanlah dokter kandungan yang saya kenal.
Alasan
lain yang penting juga bagi saya adalah ingin lebih hemat dari segi
pengeluaran, karena tentu melahirkan normal apalagi di bidan, akan jauh
lebih murah dibanding operasi sesar. Lalu Saya ingin melahirkan alami
agar lebih cepat pulih dan lekas kembali ke rumah bersama-sama keluarga
dan tentunya kembali bersama-sama si sulung tercinta, Kio.