Selasa, 15 November 2016

Hey, Positif!

Hadiah terindah yang memang aku minta kepada Allah adalah segera diberikan momongan. Alhamdulillah banget cepat dikabulkan. 

Setelah nikah, aku hanya mengalami 1 kali menstruasi lalu pembalut yang sudah aku beli tersisa dan tidak terpakai lagi 😄

Awalnya aku sama sekali tidak sadar karena memang waktu datang bulan belum tanggalnya. Namun badan rasa-rasa sudah aneh dan sempat berkunjung ke klinik dan diberikan obat-obat. Beruntung tidak aku makan semua karena obat memang tidak baik buat ibu hamil.

Minggu kedua, aku sedang ada event di Jakarta Selatan. Disetiap event kantor, aku selalu menjadi MC. Padahal jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah, tapi sore itu aku mengalami pusing dan mual.

Keesokan harinya aku tidak masuk dan memilih beristirahat. Sampai beberapa kali aku merasakan keanehan seperti pusing-pusing di pagi hari, tapi aku sama sekali tidak berpikir akan hamil.

Sampai akhirnya tanggal datang bulan datang 1,2,3 hari telat tapi aku belum bersedia untuk tespack. Katanya nunggu 1-2 minggu baru tespack, sedangkan waktu datang bulan aku selalu cepat dan tepat.

Setelah 5 atau 6 hari, aku memutuskan ingin tespack, tapi suami sedang dinas di luar kota. Aku pun galau.

Tespeck sudah kubeli malam harinya ketika besok siangnya suamiku akan pulang. Tespack harus dilakukan pagi hari, dan paginya aku coba dengan tespack seharga 5000an.

Sungguh tidak percaya ketika mendapati tespack pertama kaliku ini ada 2 garis, walaupun satu garisnya berwarna pink. 

Karena masih belum yakin, aku pun membeli tespack lagi ketika suami sudah pulang dan membeli tespack yang jenis ditetes. 

Test kedua sama, ada dia garis dan yang garis kedua berwarna pink. Sepertinya kehamilanku masih sangat muda, makanya agak samar.

Alhamdulillah alhamdulillah, sampai saat ini kehamilan ku sudan sekitar 8 minggu dan insya allah besok akan mengunjungi dokter lagi.

Kamis, 21 Juli 2016

Reborn - Curhatan Menutup Aurat

Kalau kalian tahu saya dikehidupan sehari-hari, judes, cuek, asal jeplak, brutal, rumpi, pokoknya segala yang nggak banget, bagaimana jika saya menjadi berbeda?

Masih dengan sifat-sifat itu, tapi saya akan menjelma menjadi seorang yang lebih terlihat relijius.

Saya tidak suka dikatakan mendapatkan hidayah. Saya sudah tahu kewajiban ini sejak lama, tapi karena saya tidak merasa cocok untuk menggunakan hijab dan terlihat relijius, maka saya membiarkan diri saya berdosa.
Masih Belajar

Ini adalah doa Ibu saya dan Allah yang memberikan saya jalan, juga dukungan Dios. Mari sebut saya terlahir kembali atau reborn, walaupun saya harus sangat belajar untuk merubah kelakuan saya sedikit demi sedikit.

Jalan seperti apa yang Allah berikan pada saya? Alhamdulillah jalan yang menyenangkan.

Beberapa bulan ini, saya sudah dillema, masa iya saya belum berhijab padahal sebentar lagi saya akan menikah. Saya ingat Almarhum Bapak saya, saya banyak dosa sama beliau. Apa yang bisa saya lakukan ya? Ya, saya harus menutup aurat walaupun diperjalanan saya masih galau.

Selama saya mengurus pernikahan, saya dan Dios banyak diberikan kemudahan oleh Allah. Bukan hanya 1 atau 2 tapi banyak. Disitulah hal kedua yang menjadikan saya makin mendekat untuk menutup aurat.

Satu-demi-satu teman seangkatan yang dulu sama nakalnya dengan saya kini sudah hampir semua berhijab. Sampai akhirnya saya mengutarakan hal ini ke Lina, si sobat yang bisa dibilang yang ngajarin saya nakal HAHA (peace Na!).

Nakal saya jaman muda sebenarnya ngga bisa digolongkan nakal juga sih, nakal menurut saya ini berdasarkan pandangan orang tua saya yang relijius dan menganggap kenakalan saya lumayan bikin pusing dan nggak seperti anak lainnya yang nurut.

Nakalnya itu sebatas suka pulang malam yang memang nggak pantas sebagai anak perempuan, suka bolos dan susah dibilangin. Kalau minum-minuman keras, merokok, pacaran, itu saya benar-benar hindari dan sama sekali tidak melakukannya. Nakalnya saya cuma sebatas bergaul dengan teman atau nongkrong haha hihi.

Dulu saya sering pergi sama Lina kemana-mana. Sering berantem juga, tapi saya sering minta pendapat juga sama dia. Kami hampir kaya saudara karena sampai suka tukar-tukaran baju. Sekarang, saya dan Lina juga kompak berhijrah.
Saya dan Lina

Resminya sih saat hari pertama lebaran kemarin, walaupun masih takut-takut, tapi Dios bilang, "Niat kamu mau cantik atau mau menutup aurat?" saya tertohok dan memantapkan diri.

Bulan Juli ini bulan pertama saya untuk reborn, banyak sekali godaan atau setannya. Sebagai manuasia biasa, mulut-mulut dengan ledekan pahit tetap membuat saya sangat bete. Masuk kantor hari pertama yang paling bikin saya deg-deg'an. Yah tapi kan harus saya lewati untuk menjadi lebih baik.

hari pertama ke kantor
Di awal saya sangat merasa kegerahan, tapi alhamdulillah Allah kasih udara sejuk dan hujan yang banyak. Saya tidak pernah kegerahan lagi. Semoga hati saya pun juga selalu sejuk walaupun tidak semua orang menilai positif.

Siapa pun yang masih mau menerima saya, alhamdulillah. Tapi untuk mereka yang tidak menerima, saya tidak ada masalah. Sampai hari ini saya tidak menyangka saya sudah berhijab. Insya allah saya harus istiqomah dan nyaman dengan penampilan baru saya walaupun ada saja kritikan. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa saya. Bismillah. Allah with me! :D






Kamis, 30 Juni 2016

Teruntuk, Bieta (My Sexy Bike)

Dear Bieta..

Sudah hampir 7 tahun kita mengarungi samudera ibukota bersama.
Aku sudah menganggapmu sebagai anakku sendiri.

Iya, anak.
Bayangkan aku dan kamu selalu bersama
kemana pun aku pergi, selalu ada kamu
aku kasih kamu makan,
aku rawat walaupun tidak rutin,
aku jaga dan aku juga selalu penuhi kebutuhanmu.

Dear Bietaku,

Buatku, kamu tidak pernah merepotkan.
Tidak pernah membuatku celaka,
walaupun aku sering membuat kita tersesat.
Tapi aku tidak pernah mengajakmu pergi ke tempat jauh, bukan?
Aku takut aku dan kamu lelah.

Aku tidak hapal sudah kemana saja tempat-tempat yang sudah aku dan kamu kunjungi.
Sudah terlalu banyak

Sekian banyak kantor tempatku bekerja, aku selalu bersamamu.
Kamu terlalu berjasa, Bieta.

Dear Bieta,

Maafkan aku Ibu yang tidak tahu diri.
Jarang memandikan mu.
Selalu telat membayar pajak
Tidak merawat surat-surat.
Telat membawamu ke salon.
Terlalu banyak kesalahanku, Bieta.

Dear Bieta,

Kenapa akhir-akhir ini kamu sering sekali merajuk.
Bulan ini aku sudah 3 kali pergi ke tambal ban.
2 kali kamu mati di jalan.
Jangan bilang karena aku melupakanmu.
Kita baru saja pergi ke salon beberapa minggu lalu.

Dear Bieta,

Bulan depan adalah waktu terakhir aku bisa bersamamu.
Sesudah bulan itu, kita akan berpisah.
Maafkan atas segala perlakuanku.
Dan terima kasih telah menjadi anak yang baik.
Baik-baik ya dengan Ibu barumu nanti.
Aku sudah tahu kamu sudah tidak muda.
Aku ingin kamu lebih banyak beristirahat.
Janji padaku kau akan jadi anak baik.

Doakan aku ya menjadi Ibu sungguhan yang lebih baik.
Terima kasih untuk semua hari yang istimewa, Bieta :*



Jumat, 10 Juni 2016

What Things Makes Me Turn On and Turn Off


Terinspirasi dari Youtuber-youtuber yang membuat postingan TMI tag, saya tertarik pada sebuah pertanyaan berjudul 'Turn On' and 'Turn Off'. 

Di bulan ke-6 tahun 2016 ini saya bersyukur lagi 'Turn On' banget ngurusin pernikahan, walaupun sebenarnya ngurusin begini bukan hal mudah dan bisa tiba-tiba lagi semangat-semangatnya malah jadi turn off kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Hmm.. mudah-mudahan nggak ada Ya Allah!

Mood saya juga gampang banget nge-swing On-Off gitu, kalau ada yang saya senang saya gampang hepi, tapi gampang bete juga.

Text/message manis dari pacar, perbincangan seputar kehidupan, smart talk, mendapatkan achivement baru. menemui dan beli barang-barang lucu di online shop atau toko, janjian ketemu pacar or teman dekat, kenal seseorang yang inspiratif, dan ketawa-ketawa lucu ngcengin orang, memberikan para kesayangan kado.. ITU SEMUA BIKIN SAYA TURN ON!! HAHA

Sejauh ini yang ada dibenak saya adalah hal-hal itu. Hal-hal sederhana yang mungkin tidak terlalu sering-sering amat terjadi tapi kalau itu terjadi, akan membuat saya Turn On!

Nah kalo Turn Off itu biasanya kalau sesuatu hal tidak berjalan seperti yang saya inginkan, huftt It will be ruin my day! Haha...

So saya sedang berfikir bagaimana ya caranya supaya semua hal yang bisa bikin saya turn on itu bisa sering terjadi...?? Let's see ^.^

Sabtu, 04 Juni 2016

Pernikahan Sederhana ala Fiduy

Bagaimana bayangan kamu tentang pernikahan sederhana? Datang langsung ke KUA lalu membuat syukuran kecil di rumah? Atau menikah dengan akad dan resepsi di rumah dimana bisa mengundang banyak tamu dan mereka leluasa datang seharian?

Kalau saya sih terima kasih buat pilihan kedua, pasti capek banget!
Saya pingin sekali menikah dengan kesederhanaan.

Kurang lebih 3 bulan lagi, akad dan resepsi pernikahan Saya dan Dios akan segera datang.

contoh baju pengantin idaman saya yang simple
Alhamdulillah, ga riweh tapi ada melow-melow sedikit, itu pun mungkin akibat PMS. Pertengkaran alhamdulillah tidak ada yang berhubungan dengan pernikahan dan semoga lancar dan adem ayem terus *lirikDios*.

Saya sudah hunting-hunting Wedding Organizer sejak awal tahun, minta price list sana-sini dan tanya ini itu untuk gambaran, dan iseng-iseng datang di Pameran Wedding.

Namanya pernikahan itu Insha Allah sekali seumur hidup, dan setiap pasangan pasti menginginkan yang sempurna. Tapi juga harus mengingat kemampuan dan tidak perlu berhutang untuk 'terlihat' baik, mewah dan sempurna.

Saya tidak memiliki mimpi pernikahan megah. Saya impikan adalah pernikahan yang private yang sudah tentu sulit direalisasikan di Indonesia karena harus mengundang sanak saudara bejibun.

Tapi sangat memungkinkan untuk mengadakan pernikahan sederhana demi mengundang semua andai taulan yang bejibun itu.

Jadi kira-kira pernikahan seperti apa yang sedang saya dan pasangan persiapkan?

Rencananya dengan tamu yang sedang-sedang saja, 'tidak bisa' atau tidak diperbolehkan sedikit oleh keluarga dan tidak mau terlalu banyak juga. Saya pingin 300-400 undangan, tapi sepertinya akan lebih.

Pernikahan yang sepertinya tidak bisa di gedung karena menikah di gedung itu butuh di booking minimal satu tahun sebelumnya dan banyak sekali pengeluaran. Saya juga malas berkunjung setiap venue satu persatu dan cukup baca saja di blog-blog orang yang hunting.

Pernikahan sederhana nanti tidak memungkinkan untuk diselenggarakan di rumah, maka saya memilih menikah di Masjid.

Karena rumah saya di Jakarta Timur, saya kumpulkan dan menghubungi beberapa masjid di daerah Jakarta Timur dan sekitarnya.

Ternyata walaupun menikah di Masjid, hal-hal seperti di gedung pun terjadi. Seperti katering yang harus vendor dari mereka (kalau tidak kena charge yang lumayan), biaya ini itu yang juga hampir menyerupai resepsi di gedung.

 Menurut saya, mengurus pernikahan itu sangat tidak mudah, harus cari venue, mencari ketring dengan test food kesana kemari,, ya walaupun momen seumur hidup sekali, saya tetap memilih untuk urusin yang lain. Kalau diserahkan ke orang atau WO pun, pasti tidak puas.

Tadinya saya pingin ambil paketan dari Wedding Organizer, tapi Ibu saya khawatir katering yang disediakan mereka akan kurang, melihat sering terjadi ke undangan dimana 1 jam acara, makanan sudah habis. kan kasihan tamunya sudah kasih angpao dan datang jauh-jauh ya.

Maka dari itu, supaya simple, ga ribet, kami pilih segala cara sederhana. Saya akan menggunakan tukang masak atau chef ahli dengan bahan makanan yang akan dipersiapkan oleh tim yang akan ditunjuk Ibu saya. hehehe

Namanya juga suka kesederhanaan ya, saya tidak suka sama sekali dengan gaun-gaun pernikahan yang berlebihan dengan banyak payet, terlalu riweh gitu. Makanya untuk pakaian saya pribadi, saya akan menjahit. hihihi.

Untuk dekorasi pun begitu, saya tidak suka dekorasi yang campur-campur warna mencolok. Jadilah saya cuma akan memilih warna-warna natural di resepsi nanti.

Nah ini recap yang sudah kami persiapkan walaupun belum sempurna dan ter-ceklist. Kita lihat apa saja yang kurang?

1. Tempat : Di Aula Masjid Tebet
2. Pakaian pengantin wanita dan deretan seragam wanita: Bahan sudah di beli dan akan proses jahit
3. Sanggar Rias dan beskap-beskap Bapak : sudah di book ke Sanggar Wedding
4. Dekorasi : Vendor masih kerabat
5. Katering : Tukang masak
6. Gubukan : akan pesan Somay, Bakso, Kambing Gulai, Es Krim, Aneka Minuman
7. Entertainment/MC : CD Mix Tape dan Teman
8. Undangan : Vendor masih Kerabat dan masih proses
9. Dokumentasi : Belum Fiks antara mau teman sendiri atau nggak
10. Souvenir : Vendor dari teman sendiri
11. Administrasi KUA : Done
12. Seserahan : Tinggal sedikit lagi harus dibeli lalu di bungkus
13. Tiket&Akomodasi untuk keluarga calon suami di luar kota: Belum
14. Bulan madu : sudah ada rencana tapi belum dipersiapkan.

Wow 14 item dan 3 bulan lagi loh, masih banyak PR nya! Bismillah 14 item dengan segala printilannya dimudahkan. Kalau kalian lihat, lebih banyak vendor internal atau masih rekan, hal ini bisa jadi lebih mudah tapi juga bikin deg-degan. hihi

Saya bersyukur karena mengurus itu semua tidak melulu bikin stres, ternyata beberapa juga menyenangkan! Semangaaaaaaaaat menjadi Bridezilla :DD