Kamis, 05 November 2015

Turning 28! I am Blessed

Tidak terasa sekarang usia saya menginjak 28 tahun di hari rabu kemarin. Sebelum-sebelumnya saya pun selalu menuliskan apa pun yang berhubungan dengan usia baru di blog ini setiap tahunnya. 

Tidak adil rasanya jika saya hanya terus meminta kepada Tuhan tanpa mensyukuri apa yang telah saya dapat. Saat ini, di usia saya ke-28, saya harus lebih bersyukur. Karena jujur saja, bersyukur adalah hal yang terkadang sulit buat banyak orang termasuk saya.

Here are the things that I have to be grateful  for:



1. Keluarga

Pulang ke rumah dan ketemu mereka itu adalah kebahagian. Sekalinya di rumah sepi, hati pun ikut sepi. Apalagi semenjak ditinggal alm Bapak 4 tahun lalu dan Ibu menjadi orang tua tunggal, ngerasa banget kalau keluarga jadi sangat berharga banget.

2. Rumah

Rumah adalah tempat terteduh yang selalu bikin saya rindu ketika pergi jauh. Ngerasain nggak enaknya tinggal ngekost selama 1,5 tahun dan selalu pingin pulang.

3. Pekerjaan

Nggak pernah kebayang pindah kantor dengan tetap berseragam, dan ini menjadi kantor ketiga saya menggunakan seragam. Sebelumnya saya hanya membayangkan untuk memilih bekerja menjadi penulis di gedung SCTV atau sebagai social media di perusahaan start up. Tapi ternyata di tempat sekarang ini saya berbahagia. Teman-teman yang selalu peduli dan baik pada saya. Memberikan keceriaan dan selalu berbagi cerita.

4. Kamu

Nggak perlu waktu lama buat pedekate-an, dan udah aja gitu! hahaha. Finally udah bisa ngelewatin ratusan hari bareng-bareng dan masih ada PR besar. hehehe NIKAH! Terima kasih sudah mau nerima aku kaya gini dan bersyukur banget aku nggak perlu jadi orang lain saat sama kamu si laki-laki yang selalu kasih bahu dan semangat kalau ceweknya lagi down. Thank you D!

5. Sahabat

Berapa? Berapa sahabat yang saya miliki? Hmmm.. Alhamdulillah, masih banyak stay dan mostly cewek. Bahkan yang lebih alhamdulillah lagi, saya bisa kembali bersahabat dengan sahabat saya yang sudah lama kita berantem gara-gara salah paham jaman abege. jadilah bikin group chat Cinta Lama Bersemi Kembali. hahay! Doa saya, ketika saya menikah nanti, mereka semua ada bersama saya. Aamiin!


6. Kesehatan

Alhamdulillah saya masih diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Bersyukur juga, kalau sakit cuma masuk angin aja. Semoga bisa sehat terus dan tidak lagi berkawan dengan rumah sakit. Aamin.

7.  Tertawa

Kalau yang ini sudah jadi favorit saya! Tertawa! Di sekeliling saya pun selalu bikin saya tertawa. Walaupun kata orang, di balik orang yang ketawa terus itu menyimpan kepahitan, alhamdulillah saya nggak :D

8. My Bieta

Si kuda besi yang selalu setia dan tepat di beli di ulang tahun saya 6 tahun lalu, Akhir-akhir ini suka ngambek dan jajan terus. Please ya kamu yang setia sama saya, saya belum ada ganti baru kok. Please please yang kuat, ta!!!

Sebenarnya pingin ada 20 lagi, tapi saya takut nggak kerja-kerja, karena postingan ini di buat di meja kerja. :D Doa terbesar saya, saya bisa jadi orang yang lebih baik lagi dan mendapatkan segala keinginan saya di tahun depan. Aamiin Ya Rabalamin.

Senin, 02 November 2015

H-2 My Birthday :D

Mendadak ulang tahun saya kali ini jadi berita happening banget di kantor . Sedikit-sedikit di sindir untuk bisa ngadain semacam perayaan kecil. 
Saya anggap Ini efek kantor baru yang staff-staff nya udah terlanjur jatuh cinta sama si karyawan baru 2 bulan lebih dikit. Mau tidak mau, saya pun menantikan tanggal itu juga.
Saya sudah jatuh cinta sama teman-teman baru saya. Kawan dari berbagai usia dan generasi yang menerima segala keajaiban saya. Seperti pagi ini, kaki saya masuk ke selokan dan luka-luka baretan membuat saya sedikit keperihan.
Masuk kantor, muka saya sudah tidak enak. Beberapa kawan menyapa  dan menanyakan kenapa?
Saya pun mengeluh kesakitan lalu hanya cemoohan datang tanpa rasa khawatir  -_-

Motornya nggak papa?
Helm lo yang pink itu baik-baik aja?
Kenapa kaki doang? *nangis diportal*

Kemudian mereka sibuk membahas hari ulang tahun saya dan merencanakan piknik dengan harapan, itu semua saya yang traktir! WOW!! 

Saya sedang meringis keperihan, mengurus luka di kaki. Mereka sibuk tertawa. Perih hati Hayati, Bang...

Seseorang staff senior datang, menanyakan saya kenapa? Lalu Ia membantu saya dengan membalut kaki saya. Sekarang bukan hanya penderitaan saya yang lebay, perban yang di buatkan Mba Andri pun lebay tapi membuat saya lebih bahagia. BAHHAHAHAHAHHA
Perban itu membuat saya makin disoraki.. Mereka bilang, wah kita buat nangis sekarang aja yuk nggak usah lusa! Perih… oh.. oh.. oh..

Senin, 19 Oktober 2015

[REVIEW SOTOY] Taiwanese Dessert, Es Campur ala Taiwan

Saya harus mengakui bahwa saya adalah si tukang jajan, terutama saya paling gatel untuk jajan minuman lezat yang seketika bisa bikin hati saya bahagia.

Saya suka banget minum susu, coklat panas, coffee latte, tapi saya malah nggak suka jus :( . Sempat saya menjadi si pecandu es coklat. Sampai kalau pesan makan berat pun, minum saya harus es coklat atau minimal susu coklat. Kalau di tanya kenapa, saya bisa bilang supaya lebih kenyang :"D 

Es coklat yang paling saya suka ada di sebuah kafe di dekat rumah saya di Kalimalang, yang juga punya cabang bareng Eat Happen di Tebet yaitu es coklat Torry Coffee. Es coklat disana punya berbagai macam rasa dan enak-enak.

Lama menjadi penggila es coklat, saya pun menjadi bosan dan beralih menjadi penyuka es teh tarik/es teh susu. Dulu waktu pertama kali ke Malaysia/Singapura, minuman ini mudah sekali di jumpai. Namun saya nggak pernah tertarik apalagi tersusu #apeuu :p .

Semenjak milk tea beredar dimana-mana, saya menjadi penggila milk tea. Bio twitter saya pun cukup menjelaskan bahwa saya A Milk Tea Addict. Segala merk milk tea di Jakarta sudah saya coba dan akhirnya saya bosan juga dooooong.

Saat ini saya sudah bosan dengan segala bentuk minuman itu. Kesukaan saya berubah menjadi dessert. Bukan dessert seperti puding atau cake, tapiii Taiwanese Dessert yang sedang happening banget di Jakarta.

Malas kalau disebut hipster, tapi semenjak dessert Taiwan ini masuk ke Jakarta, saya sudah mencoba berbagai macam merk tapi tidak terlalu jatuh cinta. Sebenarnya dessert taiwan ini hampir sama kaya es campur, cuma kalau dessert ala Taiwan komposisinya cincau, pudding, ice cream, mocha, biji salak ala Taiwan, talas, atau buah-buahan segar.

Jakarta yang panas dan terik  belakangan ini, membuat Taiwanese dessert menjadi hal yang menggiurkan dan recommended untuk penawar panas. Nih brand Taiwenese Dessert yang bisa di coba :

1. Hong Tang

Saya paling lemah sama dessert yang satu ini. Buat saya, Hong Tang ini yang paling lezat, walaupun dari semuanya, Hong Tanglah yang paling mahal. Untuk 1 porsinya cukup besar, dan jika orang lain perlu teman buat sharing, saya sih nggak :D 1 mangkuk siap saya hajar! Kalau buat yang suka durian, Hong Tang punya menu-menunya.



2. Sumoboo
Nomor 2 yang paling bikin saya lemah. Apalagi lay out counternya yang di Central Park ini manis banget bikin betah. Penyajiannya juga manis. Menunya juga lengkap dan menggirukan.







3. Fat Bubble

Fat Bubble yang di Tebet ini hits banget, sampai suka waiting list apalagi kalau datang di hari-hari libur. Buat saya sih ngga terlalu lezat ya untuk dessertnya, cuma main course mereka yang lebih menarik buat di pesan. Makanya karena banyak pilihan menu, tempat ini jadi ramai banget., yang saya suka disana chicken XXI ala-ala Shihlin.





4. Black Ball

Sepertinya Black Ball ini adalah pioneer dari semua dessert, cuma tidak se-booming yang di atas-atas ini. Rasanya cukup biasa aja, harga standart tapi bisa pilih 2 ukuran yaitu kecil atau besar. Harga standart, namun kalau mau di tambah fresh milk harus additional lagi padahal itu yang akan menambah kelezatan si dessert.






Mostly saya pasti selalu pakai es krim matcha dan memesan menu standart atau best seller karena sudah pasti recommended. Tidak semua Mall di Jakarta punya counter dessert ini, hanya Mall besar macam Central Park, Grand Indonesia, Kota Kasablanka dan Mall Kelapa Gading.

Duh, jadi pingin ke Central Park buat jajan dulu.. hihi.. have a nice try!


Sabtu, 15 Agustus 2015

Pertanyaan Mematikan

Tulisan sembari menunggu..

Melewati beberapa hari yang menyenangkan untuk datang ke beberapa wawancara kerja, membuat saya memiliki pengalaman baru akan pertanyaan-pertanyaan menarik. Bukan lagi di level pertanyaan "kapan kawin?" yang nggak berkesudah. Tapi ini lebih bikin wakwaw!

Tentu pertanyaan itu membuat saya berfikir walaupun tidak boleh mengambil waktu lama karena harus segera di jawab.

Dari sebuah perusahaan properti bertanya, "Apa arti sukses buat kamu", kalau pertanyaan ini saya tidak perlu berfikir keras. Jawabannya saya copy dari mantan Boss saya. Intinya saya bilang, Kesuksesan bukan di nilai dari materi dan selebihnya saya lupa. 😅


Lalu disebuah media, ibu calon atasanya saya bertanya "Apa yang kamu dapat dari kantor kamu sebelumnya?" Disini saya speechless! Saya jawab dengan, "Lebih kepada motivasi dan kehidupan" #eeaaa jawaban saya abstract.

Beberapa hari kemudian saya di tanya  seorang calon atasan di sebuah agency digital, "Jadi, achievement kamu selama ini apa?" dan "Arti pekerjaan atau karir buat kamu?"

Haduuuuh, pertanyaan-pertanyaan kaya gitu ngga bisa sebecanda jawaban pacar yang di tanya wawancara "Apa hobi kamu?" dan dia cuma jawab, "yang asik-asik aja Pak." Kalau si pewawancaranya bisa bilang: "sakarepmuu, yang buat lo asik, buat gue belom tentu.. okeei!!" =P

Haha nggak kebayang kalau jadi ertong-ertong di tivi yang di wawancara Deddy  Cobuzier ya, pantes mereka cuma bisa senyum. 😭

Rabu, 29 Juli 2015

Suksesmu Dekat Ketika Rencana dan Langkahmu Tepat

Berbicara tentang 'Sukses', kemarin saya tidak sengaja membaca timeline twitter tentang artikel "Tak Usah Belajar dari Orang Sukses, dan 4 alasannya". Reflek saya retweet karena setuju dengan apa yang ada di dalam artikel tersebut.

Beberapa hari lalu saya juga baru berbincang dengan teman yang kini sudah memiliki jabatan tinggi di usianya yang baru 27 tahun dan sudah berpenghasilan entah berapa kali lipat dari penghasilan saya. Jujur saya iri! Sangat iri!

Wanita rendah hati yang tak lain sahabat saya sendiri itu tidak pernah mengagung-agungkan jabatan atau penghasilannya. Itu yang lebih-lebih membuat saya iri.

Waktu dan tenaga membawanya kepada kesuksesan saat ini. Bukan membuang waktu belajar dengan orang sukses, yang belum tentu benar-benar akan membuat kamu sukses. Ah sudah lah. Saya bukan ingin membicarakan diri saya yang sudah terlanjur belajar dari orang sukses tapi ups! :D

Berbincang dengannya adalah hal kegemaran saya. Bagaimana bisa ya dia mencapai hal tersebut. Ringan dia menjawab, "Anak itu adalah plagiat yang ulung. Gue yang sekarang seperti ini adalah cita-cita gue 5 tahun lalu. Dan gue belajar dari bokap, Duy!"

Hmmm.. malam minggu di sebuah kedai sederhana di temani gelas-gelas berisi coklat dengan perbincangan yang agak berat saya meringis! "Bokap lo ya? kaya gimana tu?" si kepo bertanya dengan songong :D

"Bokap gue itu pekerja keras dan itu turun ke gue!" jawab nya sambil mereguk segelas coklat mint tanpa raut muka sombong sama sekali dan minta banget di toyor karena bikin saya tambah iri!

"Semenjak gue memilih jurusan, lulus kuliah, gue udah tau gue mau ngapain dan akhirnya ya ini yang gue mau tapi gue juga ga mau memperlihatkan itu ke orang-orang ya!" Aaahhhh.. Kalau saya yang ada di posisi kamu, pasti saya nggak gitu, Tuhan adil yah! :))) 

"Dulu juga ketika lulus, ngga sembarang tawaran gue terima. Karena gue tahu apa yang gue mau, Duy!" Tambahnya lagi dan saya pun ngangguk sambil ngaca dan menatap diri dengan miris.

Kurang lebih itu sepenggal percakapan saya dengannya yang intinya apa yang Ia dapatkan sekarang adalah rencana yang Ia miliki sejak lama. Saya? Rencanaya apa yang saya buat 5 tahun lalu? Saya mencoba mengingat ke belakang dan itu tentang angka dan bukan kejelasan sebuah langkah pasti yang harus saya tempuh.

Tapi jika berbicara tentang orang tua, mungkin saya bukan plagiat orang tua. Orang tua saya pun pekerja keras hingga anaknya tidak perlu hidup susah seperti ketika mereka muda dulu. Bedanya saya dengan sahabat saya, saya terlalu jauh mengambil contoh hingga salah mengambil langkah.

See, punya tujuan jelas dan cukup mencontoh dari orang yang dekat tapi bukan sibuk nyontoh-nyontoh si "orang sukses" yang sebenarnya kita nggak tahu apakah cerita suksesnya itu beneran apa nggak. :D