Terjarang banget suami duduk bareng terlebih buat berbincang santai, apalagi saat pandemik ini, wajah beliau kenceng terus. Palingan duduk bareng kalau di mobil sebelahan karena beliau lebih suka "me time'. Siapa juga yang tidak stress dengan keadaan seperti ini. Kantor beliau juga terdampak krisis, penjualan produk dimana-mana kesulitan, karena yang laku saat ini hanya kebutuhan pokok dan medis.
Saya
yang biasanya menyukai social media, sekarang muak dan memilih untuk
mengisi waktu membersamai anak-anak. Pak suami duduk dan menanyakan
tentang biaya sekolah Kio apakah masih terjangkau jika kami hanya bisa
mengandalkan gaji bulanan suami yang juga punya cicilan bulanan. Tentu,
saya tahu diri, memilih sekolah yang memang sesuai kantong, bukan hanya
buat gengsi tapi memang prioritas untuk kenyamanan dan pendidikan anak.
Kalau difikir, saya kan tidak pakai jasa ART menginap, jadi menurut saya
masih ada sedikit budget untuk mengalokasikan dananya ke pendidikan.
Beruntungnya suami percaya dengan pilihan istrinya yang juga masih
mencari sekolah yang pas.
Lalu suami berujar untuk
bisa berhemat atau memininalisir pengeluaran dan disini saya bingung.
LOL. Diantara kebimbangan atau ketidak jelasan ini, pikiran ibu-ibu
seperti saya yang minim pengetahuan ini selalu ada secercah rasa
OPTIMIS..
OPTIMIS untuk negara dan dunia ini
kembali bangkit karena saya percaya kuasa gusti ALLAH. Semua yang di
dunia ini milik NYA, kita hanya bisa pasrah dan selalu positive thinking
bahwa TUHAN TIDAK AKAN MEMBERI COBAAN MELAMPUI BATAS KEMAMPUAN UMATNYA.
Walaupun ilmu saya cetek, Saya percaya Tuhan tidak tidur dan pasti akan
menolong.
OPTIMIS semua akan kembali pulih
segera. Kio bisa sekolah tahun ajaran besok. Optimis pekerjaan suami dan
semua sektor usaha akan kembali baik, OPTIMIS semua orang akan kembali
sehat sehat and this too shall pass..