Kamis, 31 Oktober 2013

Si Anak Abon


Jadi sudah pernah aku cerita tentang Personal Branding. Nggak tahu kenapa branding yang aku miliki selalu ajaib dan ajaib terus. Aku juga sudah pernah cerita tentang pekerjaan baru sekarang. Lagi-lagi branding baru tercipta disini.

Berawal dari masalah makan siang. Teman-teman kantor yang setengahnya adalah anak rumahan, mereka selalu bawa bekal dari rumah. Aku yang jadi anak kostan begini dan anti warteg jadi nggak punya bekal apa-apa.

Sebelumnya tahun lalu, saat aku kerja yang lokasinya di apartment, aku udah suka bawa abon beserta nasi sebagai makan siang. Cuma pada saat itu, teman kantorku Cuma ada 3 orang dan mereka tidak terlalu memperdulikan bekalku itu.
Sekarang, dikantor baru ini aku kembali membawa ide tersebut. Buatku, nasi hangat berlimpah abon itu saja sudah cukup untuk makanku. Bahkan aku tidak suka jika abon harus di campur apa-apa. Dan sejak kecil aku juga bukan pemakan segala yang mengharuskan makan dengan banyak lauk which is 1 lauk saja cukup.

Aku minta Ibu untuk membelikan abon setiap minggunya agar aku bisa bawa kekostan untuk bekal aku. Jadi hal tersebut mempermudah aku untuk tidak pusing-pusing cari lauk saat sarapan ataupun makan siang. Selain itu kan aku juga bisa berhemat.

Kebiasaan aku itu menjadi kehebohan teman-teman kantor yang sekarang menjulukiku “Si Anak Abon”.  Sering kali dengan baik hati mereka mempersilhakan aku untuk mengambil bekal mereka. Tapi aku menolak karena tidak suka mencampur nasi abonku dengan makanan lain, lalu mereka akan bersorak “HAHA Dasar Anak Abon”dan  aku hanya tertawa.

Jojo, salah satu temanku berujar, “Iya, kalau fiduy itu bukan nasi pake abon, tapi Abon yang di kasih nasi” =))) HAHAHHAHA

Setiap bulan ada pertemuan komunitas di kantor. Anggotanya lebih dari 30 orang. Sebagai anak baru di kantor, aku diperkenalkan mereka di depan ruangan oleh Bos ku. Setelah memperkenalkan diri, beberapa orang dipersilahka bertanya padaku. Jojo ikut bertanya saat itu dan menanyakan pertanyaan mematikan untukku.

“Makan siang favorit kamu apa sih?”
Aku tertawa mendengar hal itu, harus ya aku berkata jujur di depan mereka?
Menyelesaikan tawaku sendiri lalu aku bercerita kepada mereka tentang imageku itu di depan boss ku dan 30 lebih orang. Untung urat malu udah nggak ada, jadi mendengar tertawa mereka akupun hanya ikut tertawa.

Aku tidak risih dengan brandingku itu, bahkan aku menaruhnya dalam bio twitter ku :D

Selasa, 01 Oktober 2013

Anak Kos dan Kehidupan Sederhana

Sedari kecil, gue nggak di biasain tidur sendiri. Pernah, tapi nggak berlangsung lama pasti gue bergabung lagi dengan adik-adik gue untuk ngumpul tidur sekamar. Apalagi pasca bokap meninggal dunia awal tahun 2011, Nyokap, gue dan adik-adik ngumpul satu kamar selama lebih dari setahun.

Sampai akhirnya dipertengahan tahun 2012 gue minta kamar sendiri sebelum kelak gue akan menikah. Ihiiy :D Nyokap setuju dan menyediakkan empat kamar yaitu untuk nyokap sendiri, gue, dan 2 adik gue. Sempet kasian si kalo nyokap musti balik ke kamar lama tempat kenangan sama bokap. Tapi untungnya nyokap udah jauh lebih baik dan biasa aja.

Sekarang di pekerjaan baru malah mengharuskan untuk nggak tinggal dirumah alias punya kamar baru yang harus sewa alias ngekooos!

Ya! Harus di coba, pengalaman baru perjalanan baru!

Ngekos mengharuskan gue untuk lebih-lebih mandiri yaitu bisa tinggal jauh dari keluarga. Sebelumnya nggak pernah terbayangkan untuk kerja di Jakarta juga tapi harus kost!

Jarak kantor di Jakarta Barat sangat berjauhan dengan rumah gue yang Jakarta Timur. Apalagi macetnya Ibukota yang nyolot banget. Fiks, sejak keputusan diterima dan menerima pekerjaan ini, gue  harus banget ngekos.

Pencarian Kos
Dulu jaman kuliah cuma bantuin temen nyari kostan, itupun nggak sampe nemu. Ternyata, pencarian kostan itu tidak mudah. Awalnya gue berfikir setengah hari aja bakal ketemu. Tapi nyari kostan juga hampir sama kaya nyari pekerjaan yang cocok atau bahkan jodoh yang cocok *backsound lagu Afgan Jodoh Pasti Bertemu*. Banyak banget yang musti dipertimbangkan.


*Selipan Tips*
1. Apakah biaya kost sudah termasuk listrik?
2. Air kamar mandi mengalir deras
3. Lingkungan (terjangkau dari toko makanan&supermarket)
4. Ibu Kost yang baik hati nggak judes
5. Membandingkan harga dengan tempat kostan lain
6. Sinyal HP bekerja dengan baik

Setelah dapet nominasi, harus memilih dengan minta petunjuk ahli nujum jadi lumayan lama juga karna feng shui juga harus diperhitungkan *yakalik* :D, sekalian milih tanggal dan hari baik pindahan, banyak kaaaan whahahhaa

Roomate
Bersyukur gue punya roommate, jadi gue nggak harus ngekos sendiri. Sebagai anak kos pemula gue takut kenape-nape. Hehee.. Makanya ada pertimbangan jarak kantor gue and kantor roommate dalam nentuin kostan yang pas!

Gue dan roommate ini udah kenal selama 11 tahun dan sebelumnya kita sudah bersahabat walaupun saat kuliah dan setelah gue pindah SMA kita jadi loose contact, namanya Laura ato bisa di panggil Lau’ atau lebih akrab panggil aja si dunguk 8)))

Lau' baru aja kelar pasca sarjana awal tahun, dan saat gue jadi freelancer gue suka main ke kampusnya yang di Bogor itu. Sampai akhirnya dia lulus dan kita sama-sama nyari pekerjaan.

Gue dan Lau’ saling support dalam mencari pekerjaan. Dia suka nemenin gue, gue pun kalau dia butuh temen akan gue temenin. Saat gue down, dia salah satu orang yang bersama gue untuk kasih support juga. Dialah teman gue berkeluh kesah. Gue juga udah pernah cerita disini seberapa sering gue spent time sama Lau’. Sampai akhirnya Lau’ dapet kerja duluan di Jakarta Barat.

Saat Lau’ udah dapet kerja, gue lumayan ngerasa kehilangan. Di saat itu gue sedang sangat hopeless dalam mencari pekerjaan. Beberapa minggu setelah Lau’ bekerja ditempat barunya, ternyata gue juga dapat panggilan di kantor yang letaknya nggak jauh dari tempat dia bekerja. Setiap gue selesai interview, gue selalu nyamperin dia untuk bisa pulang bareng dan cerita tentang interview yang gue lalui.

Lau’ adalah pendengar yang baik, dia selalu dengerin dan nanya balik semua cerita gue. Dia juga doain gue supaya bisa diterima ditempat itu. Dan finally gue diterima di tempat sekarang ini gue jalanin. Gue kerja tepat dua bulan setelah dia diterima kerja, di tanggal yang sama pula. Beruntung gue juga udah pernah kenal sama teman-teman kantor Lau’ jadi itu bikin gue ngerasa banyak kebetulan-kebetulan yang gue anggap rencana Allah yang istimewa buat gue.

Kehidupan Dikostan
Nggak tau apa jadinya kalo cuma sebatang kara di kostan. Sepulang kerja tentu gue langsung balik ke kostan dan berjumpa si roommate. Nyari makan malam bareng, ketawa-ketawa, cerita nggak ada habisnya.

Setiap hari kami selalu berbagi cerita tentang kantor. Yang gue seneng dari si roommate, dia selalu senang mendengar semua cerita-cerita gue dikantor dan menanyakan banyak hal, begitu sebaliknya. Dengan cerita seperti itu kami menjadi seperti mengenal teman-teman kantor masing-masing.

Kami lumayan sering menjelajah daerah jajahan baru ini, sampe sering nyasar-nyasar. Semua daerah sekitaran Kebon Jeruk kami pelajari bersama si bieta (my lovely bicycle). Kami menghafal tempat-tempat makanan, ATM, dan Laundry secara seksama tapi sampai sekarang belum ada tempat favorite.

Bangun pagi, kamar kostan kadang udah riuh dengan ributam kami. Tunggu-tungguan kamar mandi, nyatok bareng dan berangkat kekantor masing-masing. Malam hari, kalau sedang bosan dikostan kami jalan-jalan atau nongkrong. Berhubung nggak punya TV, kami lebih suka pergi keluar dan mencari mangsa orang-orang aneh yang bisa jadi bahan rumpian. Ketawa-ketawa dan hati menjadi bahagia.

Daerah kostan kami lumayan ramai. Ibu-bapak kost pun sering terlihat stand by di depan rumah mereka dan bikin gue belajar ramah ke banyak orang. Sayangnya, dari dua belas pintu kostan, kami berdua belum pernah berinteraksi dengan tetangga kostan satupun. Nanti aja pas valentine gue bagiin coklat ke mereka kali ya *caper* *coklatnya coki-coki doang* :D

Oh ya, dulu waktu pertama kali pindah kostan, 2 wanita stress bernama fiduy and Lau' ini berbelanja di 3 supermarket yang berbeda, mulai dari bantal guling, gantungan baju, teh, gula, sabun dll. Berangsur-angsur ternyata banyak sekali kebutuhan yang tetiba harus kita beli seperti kasur baru, hair dryer, teko air, magic com. Hampir berangsur-angsur kita penuhi kebutuhan tersebut tapi untuk yang kasur dan teko air belum ke beli beli sampe sekarang. Hiks.

Banyak kejadian lucu juga selama jadi anak kostan. Mulai dari ribet cari makan sendiri, cucian baju gimana, bebenah dan buang sampah.. Hmm.. untung berdua, kalo sendiri nggak selera banget ngerjain semuanya kalik. HAHAHAHA

So far, kehidupan kostan gue yang sederhana ini 'lumayan membahagiakan' karna bahagia itu relatif kan, hehehe. Beberapa orang yang melihat kostan kecil kami agak sanksi gitu dengan kebahagian yang kami miliki, Tapi buktinya gue happy. Dan sekali lagi bersyukur atas adanya roommate gue yang menurut gue, She is such an angel lah *pereus*=P

Doakan ya semoga kami betah dan terus akur. Walaupun gue juga nggak tahu, agaknya roommate kurang betah ama dunia kantornya sekarang dan nggak tahu bakalan bertahan sampe kapan dia berkantor di Jakarta Barat :D

Minggu, 29 September 2013

My Blessing Job


Sama sekali aku nggak pernah nyangka atas apa yang Allah kasih ke aku sekarang. Kebahagiaan atas pekerjaan yang saat ini aku jalani, tak henti-hentinya aku bersyukur. 

Masih ingat betul rasa trauma yang pernah aku alami berada di lingkungan kerja yang buruk, membuat aku tidak lagi ingin berkerja kantoran dan memutuskan untuk menjadi wirausahaan selamanya walaupun akhirnya tidak direstui orang tua.
Selama setahun aku menjadi pekerja lepas dan mencoba beberapa usaha. 

Iya, aku sangat trauma untuk kembali berada di tengah lingkungan kantor karna pernah 3x mengalami kejadian buruk.

Kantor pertamaku membuat aku sangat nyaman tapi mengharuskan aku untuk mengundurkan diri lebih awal. Lalu aku mendapatkan kantor kedua yang sama sekali tidak bersahabat. Aku memiliki senior yang sama sekali tidak kooperatif dan menjadikan aku lawannya, keadaan lingkungan yang semuanya orang tua-tua membuat aku tidak memiliki teman. Aku juga tidak memiliki atasan langsung dan memiliki posisi ruangan di pojok yang juga membuat aku tidak bisa bergaul.

Kantor berikutnya yang hanya aku cicipi sebentar yaitu kantor yang membuatku selalu bertanya setiap kali berangkat kerja, apa iya disini tempatku. Perusahaan shipping International yang memberikan gaji lumayan besar dan tidak terlalu jauh dari rumah. Apa iya setelah menjadi HRD, tempat ini akan menjadi pilihan terakhir karirku? Aku sebenarnya tidak mau lagi membuang waktu mencoba dan hanya ingin bekerja di tempat yang sudah menjadi passionku. Aku selalu berdoa ditunjukkan jalan yang terbaik oleh Allah. Sampai akhirnya tidak sampai sebulan, politik kantor itu membuat aku harus keluar dan inilah jawaban Allah. Lebih baik aku keluar dan mencari tempat kerja lain.

Lepas dari kantor ketiga, aku bingung dan frustasi harus kemana. Lumayan lama aku tidak mendapat pekerjaan. Orang-orang menyuruhku untuk tidak memilih-milih dalam pekerjaan dan kerja di apapun bidangnya. Tentu aku tidak mau seperti itu, aku tidak mau menyesal lagi di hari tua dan lebih memilih bersabar untuk mendapatkan yang terbaik.

Sampai akhirnya aku bosan menjalani hari-hariku menjadi penggangguran maka aku memutuskan untuk bekerja di sebuah bank dengan harapan aku akan mendapatkan gaji besar maka aku akan KAYA HAHAHA. Rencanaya aku akan bekerja di bank itu hingga 3-5 tahun dengan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk modal usaha.

Alhamdulillah Allah selalu baik sama aku, ternyata di bank tersebut juga bukan tempat yang layak untukku. Aku memiliki banyak musuh di kantor itu, mereka seperti tidak bisa menerima keberadaanku yang mungkin seperti tidak bisa bekerja keras dalam mencari uang. Kemudian aku jatuh sakit setelah bekerja selama 6 minggu disitu.

Setelah kembali sehat, aku mendatangi kantor itu dan berpamitan bahwa aku tidak lagi bisa berkerja disana. Sebelumnya aku pernah ber-ikrar, jika aku keluar lagi maka aku harus dapat pengganti pekerjaan terlebih dulu dan barulah aku boleh keluar. Tapi ini sudah tidak mungkin lagi dan aku pun sempat ditahan agar tidak keluar tapi keputusan itu sudah bulat.

Sekian kali mengalami kegagalan membuat aku trauma dan mencoba berbagai hal baru. Salah satunya bergabung di komunitas yang aku suka Akademi berbagi, mencoba berwirausaha, dan bekerja paruh waktu. Untuk berkerja paruh waktu, Alhamdulillah aku memiliki pengalaman yang berbeda-beda.

Kini setelah penantian satu tahun, aku kembali bekerja. Tempat yang menurutku adalah keluarga kedua. Aku bisa bergabung di kantor ini melewati proses yang sulit. Bersaing dengan 150an pelamar yang di saring menjadi 60 besar, kemudian 28 besar, lalu akhirnya 3 besar dan akulah satu-satunya yang terpilih. Alhamdulillah.

Walaupun kantor ini sangat jauh dari rumah dan aku harus kos, semua itu terbayar! Waktu Ibu, keluarga, dan teman-teman denger aku keterima bekerja disini semua memberi selamat dan semua bahagia atas apa yang aku dapetin ini. 

Aku sampai terharu! Seneng banget bisa punya temen-temen kaya mereka. Semuanya nggak bisa di gambarin, semuanya nggak bisa di sebutin satu-satu. Subhanallah, Allhamdulillah, Makasih ya Allah.

Kerja
Masih ingat betul di hari pertamaku kerja, aku sudah bertemu Joe Taslim. Bukan hanya Joe Taslim, beberapa artis dan tokoh inspiratif juga pernah aku temui karna pekerjaan ini. Kemudian tulisan-tulisanku yang termuat di website atau buku. Bahkan aku masih takjub dengan kontak yang kini aku simpan di ponselku, ya kebanyakan orang-orang itu bukan orang sembarangan.

Pekerjaan yang aku kerjakan juga tidak hanya sebatas dikantor tapi aku bisa pergi ke berbagai tempat, bebas memegang HP dan tertawa bebas. Ah, betapa ini adalah pekerjaan yang sangat aku impikan!

Lingkungan/Teman
Kantor yang nyaman, tidak pernah terlalu kedinginan karna AC yang terlalu besar, atau bukan gedung tinggi yang perlu naik lift atau membayar parkir mahal. Hahaha..

Orang sanguin kaya aku, palin nggak betah diem, dulu aku pernah berdoa sama Allah supaya di kasih teman-teman kerja yang enak dan menyenangkan. Beneran aja loh di kabulin!
Teman-teman aku sekarang sangat loveble dan membuat aku bahagia dan tertawa setiap hari. Di kantor, aku nggak pernah merasa berada dikantor karna kehadiran dan tawa mereka. Kami selalu bekerja dengan bahagia.



Atasan
Alhamdulillah, kedua boss ku yang memang sudah di kenal publik ini adalah orang yang sangat baik, aku bersyukur memiliki mereka, dan aku banyak belajar dari mereka. Mereka adalah my best boss ever! Aku sangat nyaman dan sangat-sangat bersyukur menjadi bawahan mereka yang juga bisa mengambil pengalaman yang mereka miliki.. Mereka tidak pernah lupa berterima kasih atas apa yang kami kerjakan dan mengajari kami dengan sabar. Senyum kedua atasan ku ini bukanlah hal yang mahal. Keramahan mereka dan kepedulian mereka yang membuatku bahagia berada di kantor ini. Boss ku ini, adalah boss yang sangat peduli dengan bawahannya, menanyakan berbagai hal dengan rendah hati tentang bawahannya.

Ya, mereka keluarga keduaku. Terima kasih atas semuanya ya Allah. 

Jumat, 30 Agustus 2013

Mudik Lebaran Part I (Di Timur Jawa)

Bisa liburan bersama keluarga ituuuuuuu.... suatu hal yang berhargaaaa bangett!! Gimana nggak , hal itu jarang terjadi karna susah menyesuaikan waktu yang tepat. Kakak sibuk, adek susah cuti, emak harus ngajar, atau kadang kendaraanya gak ada. Lebih gampang kalo ngumpul ya waktu kita pada kecil dulu.

Eh tapiiiiiiiiiii begitu lebaran datang, semua bisa terwujud!

Makasi Lebaran, Aku cinta kamu!

Liburan sekaligus mudik lebaran ini pertama kali di hidup aku. Seumur hidup belum pernah ngerasain euphoria mudik lebaran. Walaupun sekarang juga emang nggak lebaran beneran karna berangkatnya setelah Open House dirumah tapi tetap ada kerasa lah dikit-dikit..

Maklum keluarga beken, jadi lebaran hari pertama dirumah pasti penuh banget ampe sore. Habis soal Ied juga harus nyekar dulu ke makam bokap, dan sore harinya kami juga harus ke rumah pakde, bude - Istirahat sebentar baru deeeh capcus malem-malem berancut mudik.

Sebagai keturunan Timur-Tengah (Jawa Timur&Jawa Tengah) harusnya aku bisa mudik ke kedua tempat itu. Tapi berhubung udah nggak punya kakek-nenek, jadi mudik kemana aja daaah.

Malam sebelum berangkat, aku sempet sakit dan lemes ampe ngeluarin makanan yang aku makan seharian itu. Haduuuuh.. ada aja yah mau pergi belum packing pulak. Alhasil, sekeluargapun ribet ama packingan and ngerawat aku terlebih dulu.

ON THE WAY TO NGANJUK
Jadii... tepat dini hari dengan keadaan tubuh lunglai dan packing seadanya kami berangkat menuju Timur Jawa, kampungnya nyokap, Nganjuk. Tapi rencananya kita juga akan ke Surabaya dan Jogja.

Sekitar pukul 11 siang kami sudah berada di Batang, Jawa Tengah dan memutuskan untuk sarapan di daerah tersebut *walopun udah telat waktu sarapan sik* dan sekalian menunggu Pak Driver (bc: kakak gue) untuk sholat jumat.
Pendopo tempat makan sederhana di Batang, Jawa Tengah
Prediksi kami sih perjalan kami akan memakan waktu sekitar 19-20 jam udah bisa sampai Ngajuk! Ya itu waktu udah pake mampir-mampir gituu deh.

Perkiraan kami meleset sodara-sodaraa...
Pukul 9 malam ternyata baru akan mengakhiri perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berhubung terakhir makan pas siang, kami pun mencari rumah makan yang masih buka. Sialnya karna lebaran kami kesulitan menemukan rumah makan, karna kebanyakan masih tutup.

Sepanjang perjalanan, semua tempat makan hanya ada bakso dan mie ayam. Sedangkan perut gegonjrengan minta nasi. Aku menjelikan mata untuk bisa dapetin nasi Padang! Apalagi saat berangkat mudik, keadaan lagi sakit dan nggak memungkinkan makan sejenis bakso atau mie ayam seperti yang terlihat di depan mata.

Sampai akhirnya, ada juga rumah makan bertuliskan Nasi Goreng, Ayam Bakar, Ayam Goreng, dll.
Makasii Ya Allah Engkau menyelamatkan keluargaku dari kelaparan :')

Keadaan yang sudah sangat mendambakan sosok nasi, aku pun memesan nasi dan bebek goreng.
Dan ketika pesanan datang dan menyantap dengan semangat riang gembira....
TARARARAA makanannya tidak enak sodara-sodaraaaaa!! Nggak nampol sama sekali bikin cepet-cepet bergegas melanjutkan perjalanan!

JAWA TIMUR
Tiba di daerah Timur Jawa, yaitu di kota Ngawi, ternyata makanan-makanan disana lebih menggiurkan lho. Cuma yaudahlah yaaa, sudah ingin lekas tiba di kampung halaman aja kok, udah gak kepingin makan, kenyang angin book (enter wind).

Sekitar pukul 11, tibalah kami di Nganjuk!! Yeaaay!! Yippiiieee!! *loncat ke atep mobil* *ninggalin celana dalem* *pawang ujan kalek* hehehhe

Padahaaall......... rumah mbah masih belum kelihatan karna letak rumah mbah tepat di desa Patianrowo.
Jalanan terpantau ramai sekali dan macet. Lalu lintas dalam kota Nganjuk padat, dan ada sistem buka tutup jalan. WOOWW!! *lemes*

Sambil menunggu jalannya dibuka, seisi mobil tertidur. Pak supir yang kala itu kakakku sedang ganti shift dengan istrinya yang malahan membuat perjalanan kami tidak lancar. Istri kakakku itu tidak tau jalanan Nganjuk dan kami Nyasaaar!!
 KYAAA!! Yaiyalaa, yang tau jalannya tidur, udah gitu jalanannya udah berubah maning!

TAPII FINALLY bangun dari tidur tiba-tiba kami sampai dikampung halaman pukul 1 pagi. Alhamdulillah.

LEBARAN DI DESA
So, aku menghirup udara kampung halaman di hari ke 3 lebaran!
Ternyata pengalaman berlebaran dirumah almarhum mbahku itu nggak jauh beda ama rumahku sendiri, selalu rame akan tamu!

FYI, Disana kalo pada bertamu pada pake bahasa Jawa loh! YAIYALAH MASA BAHASA PADAANG!

Di hari Sabtu, di lebaran ketiga itu, keluargaku sempat pergi ke desanya Paman yang agak lumayan jauh, tapi karna udah lodoh, aku lebih memilih tidur daripada kesana. \m/

Sabtu-Minggu aku stay di Nganjuk yang lumayan susah sinyall. Dengan sabar aku menanti hari Senin tiba karna kami akan menyambangi Surabaya, kerumah istri kakakku.

SURABAYA
Senin, kami menuju Surabaya sekitar pukul 11. Perjalanan dari Nganjuk ke Surabaya sekitar 2 jam.
Agenda kami di Surabaya cukup padat karna hanya menginap satu malam di Surabaya.

Kalau masalah sinyal, di Surabaya nggak usah ditanya lah yaa... Sudah pasti puas mau surfing kemana saja.

Pukul 1 siang kami tiba di rumah kakak ipar. Bersilaturahmi sebentar dan di jamu makan siang kami pun tidak lama berada disana.

Rumah kakak ipar yang nggak jauh dari jembatan Suramadu membuat kami menyempatkan menulusuri jembatan yang katanya singkatan dari Surabaya dan Madura itu.

Tarif mobil untuk sekali masuk jembatan tol Suramadu ternyata lumayan juga ya, yaitu seharga Rp.30.000.
Nggak mau melewatkan momen, kami sambil nyuri-nyuri berhenti untuk berfoto walaupun katanya nggak boleh dan bakalan di tilang! Aduuh alhamdulillah nggak di tangkep.

Terpaan angin yang sangat kencang di atas jembatan tersebut membuat kami bergegas kembali meneruskan perjalanan dan tujuan selanjutnya adalah menuju Plaza Surabaya untuk mencari makan malam!

Di hari Rabu, adiku Nisa sudah harus bekerja, kami sekeluarga harus menemaninya mencari oleh-oleh untuk dibawanya kembali ke Jakarta satu hari sebelumnya. Menurut tradisi kantornya, membawa oleh-oleh sepulang berpergian adalah sebuah keharusan.

Kami menuju Depot Sambel Bu Rudi yang terkenal itu untuk mendapatkan oleh-oleh disana. Tapi ternyata Depot Bu Rudi sudah tutup, kami memutuskan menuju penginapan.

Penginapan kami berada di daeran Sunan Ampel, yang juga dekat dengan rumah kakak Ipar.
Pukul 8 malam kami tiba di penginapan, dan kakak mengajak kami meninggalkan ibu yang sedang nggak enak badan untuk kembali berjalan-jalan. Tapi kami menolaknya dan memilih stay di hotel dan nemenin nyokap aja.

Pagi pun tiba, kami menyempatkan kembali ke Depot Bu Rudi lalu berencana mengunjungi Monumen Kapal Selam. Belajar sejenak tentang pengorbanan TNI Angkatan Laut dengan kapal selamnya dan melihat kedalam isi kapal selam itu sendiri, sambil berfoto-foto setelah itu mengantarkan adik ke Bandara Juandha untuk kembali ke Jakarta..



Monumen kapal Selam ini ternyata berada dekat dari Plaza Surabaya, lucunya kapal selam ini berada di darat dan dapat kita nikmati seolah-olah menyelam di bawah laut. Whuuuaaa.. feels like Spongebob! Let's meet up Patrick!

Setelah bersuka ria di monumen, mengabiskan waktu disana sampai akhirnya waktu untuk mengantarkan adik ke bandara dan setelah itu kami akan kembali menuju Nganjuk.

Jadii.. selasa sore kami sudah kembali ke Nganjuk, Di 3 hari yaitu selasa-rabu-kamis ini kami kembali berada di Nganjuk untuk berkumpul merasakan kehangatan keluarga besar dengan bahagia walaupun susah sinyal :D

Sabtu, 27 Juli 2013

PERSONAL BRANDING

Judulnya udah cihuy banget yah. Tapi tetep gak bisa seriusan kalo di blog. Etapi betewe komitmen aku untuk nge blog tiap hari di bulan Juli baru menghasilkan 4 tulisan!
Yaallaaaaah.. padahal target minimal 20 dan ini udah mau abis bulan *nangissambilnyemilinkeyboard*

Tapi okaay, di postingan ke 5 ini, aku mau serius ah.. serius mau ketawa ngakak duluu HAHAHHAHA..

Jadi ada apa dengan branding??
Udah genap satu tahun aku punya image sebagai Kate Middleton KW di dunia social media dan juga dunia nyata.


Kenapa hal itu bisa terjadi??
Tepat satu tahun lalu, ketika aku masih berada ditengah kehektikan dunia kantor perbankan, aku mengalami kengebulan otak! *apasik*
Lantas, hal tersebut membuat aku selalu kabur di pangkuan twitter untuk menumpahkan kegilaan.

Kegilaan tersebut adalah membuat nama twitter menjadi Kate Middleton yang berhasil konsisten di puja dan dihina sampai sekarang.
Aku memang berharap bisa bernasib seperti dia. Apalgi sekarang mpok Kate baru ngelahirin Royal baby ya kaaaaan... doain aku cepet nyusul yaa AMIIIN YA ALLAH

Nah balik lagi ke branding,
awalnya iseng bikin nama profile jadi Kate Middleton, tapi dasar ya orang-orang yang gatel komen itu takjub dan memention aku yang kayanya mereka syook lantas mencerca :)))

Nggak cuma mencaci, berita-berita happening Kate Middleton selalu di cc ke akun aku looh dan orang-orang jadilah memanggil aku dengan Kate. HAHAHAHAH

Syukur alhamdulillah, semua berita mbak Kate positif  yaaa.. Apalagi tentang cara doi berpakaian sehari-hari yang dinobatkan menjadi selebriti berbusana terbaik. Berati gak salahkan deh nih memilih role model.

Dan lambat laun panggilan Kate berubah menjadi Princess, bukan Princess Syahrini ya. 

Sekarang genap setahun branding tercipta and still counting. Terakhir mention tentang kelahiran Royal Baby juga hadir di timeline aku loh. So I am Kate Fiduy Middleton! *BanggaBangetsikLoDuy! =))
Selamat atas kelahiran baby mu ya kakaaak :')