Sama sekali aku nggak pernah nyangka atas apa yang Allah kasih ke aku sekarang. Kebahagiaan atas pekerjaan yang saat ini aku jalani,
tak henti-hentinya aku bersyukur.
Masih ingat betul rasa trauma yang pernah aku
alami berada di lingkungan kerja yang buruk, membuat aku tidak lagi ingin
berkerja kantoran dan memutuskan untuk menjadi wirausahaan selamanya walaupun
akhirnya tidak direstui orang tua.
Selama setahun aku menjadi pekerja lepas dan mencoba
beberapa usaha.
Iya, aku sangat trauma untuk kembali berada di tengah
lingkungan kantor karna pernah 3x mengalami kejadian buruk.
Kantor pertamaku membuat aku sangat nyaman tapi mengharuskan aku untuk mengundurkan diri lebih awal. Lalu aku mendapatkan kantor kedua yang
sama sekali tidak bersahabat. Aku memiliki senior yang sama sekali tidak
kooperatif dan menjadikan aku lawannya, keadaan lingkungan yang semuanya orang
tua-tua membuat aku tidak memiliki teman. Aku juga tidak memiliki atasan langsung dan memiliki posisi ruangan di pojok yang juga membuat aku tidak bisa bergaul.
Kantor berikutnya yang hanya aku cicipi sebentar yaitu kantor
yang membuatku selalu bertanya setiap kali berangkat kerja, apa iya disini tempatku.
Perusahaan shipping International yang memberikan gaji lumayan besar dan tidak terlalu
jauh dari rumah. Apa iya setelah menjadi HRD, tempat ini akan menjadi pilihan terakhir karirku? Aku sebenarnya tidak mau lagi membuang waktu mencoba dan hanya ingin bekerja
di tempat yang sudah menjadi passionku. Aku selalu berdoa ditunjukkan jalan yang terbaik oleh Allah. Sampai akhirnya tidak sampai sebulan, politik kantor itu membuat aku
harus keluar dan inilah jawaban Allah. Lebih baik aku keluar dan mencari tempat kerja lain.
Lepas dari kantor ketiga, aku bingung dan frustasi harus
kemana. Lumayan lama aku tidak mendapat pekerjaan. Orang-orang menyuruhku untuk
tidak memilih-milih dalam pekerjaan dan kerja di apapun bidangnya. Tentu aku
tidak mau seperti itu, aku tidak mau menyesal lagi di hari tua dan lebih
memilih bersabar untuk mendapatkan yang terbaik.
Sampai akhirnya aku bosan menjalani hari-hariku menjadi
penggangguran maka aku memutuskan untuk bekerja di sebuah bank dengan harapan
aku akan mendapatkan gaji besar maka aku akan KAYA HAHAHA. Rencanaya aku akan bekerja di
bank itu hingga 3-5 tahun dengan mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk
modal usaha.
Alhamdulillah Allah selalu baik sama aku, ternyata di bank tersebut juga
bukan tempat yang layak untukku. Aku memiliki banyak musuh di kantor itu,
mereka seperti tidak bisa menerima keberadaanku yang mungkin seperti tidak
bisa bekerja keras dalam mencari uang. Kemudian aku jatuh sakit setelah bekerja selama 6
minggu disitu.
Setelah kembali sehat, aku mendatangi kantor itu dan
berpamitan bahwa aku tidak lagi bisa berkerja disana. Sebelumnya aku pernah
ber-ikrar, jika aku keluar lagi maka aku harus dapat pengganti pekerjaan terlebih dulu dan barulah aku boleh keluar. Tapi ini sudah tidak mungkin lagi dan aku pun sempat
ditahan agar tidak keluar tapi keputusan itu sudah bulat.
Sekian kali mengalami kegagalan membuat aku trauma dan
mencoba berbagai hal baru. Salah satunya bergabung di komunitas yang aku suka
Akademi berbagi, mencoba berwirausaha, dan bekerja paruh waktu. Untuk berkerja
paruh waktu, Alhamdulillah aku memiliki pengalaman yang berbeda-beda.
Kini setelah penantian satu tahun, aku kembali bekerja. Tempat
yang menurutku adalah keluarga kedua. Aku bisa bergabung di kantor ini melewati
proses yang sulit. Bersaing dengan 150an pelamar yang di saring menjadi 60
besar, kemudian 28 besar, lalu akhirnya 3 besar dan akulah satu-satunya yang
terpilih. Alhamdulillah.
Walaupun kantor ini sangat jauh dari rumah dan aku harus kos, semua itu terbayar! Waktu Ibu, keluarga, dan teman-teman denger aku keterima bekerja disini semua memberi selamat dan semua bahagia atas apa yang aku dapetin ini.
Aku sampai terharu! Seneng banget bisa punya temen-temen kaya mereka. Semuanya nggak bisa di gambarin, semuanya nggak bisa di sebutin satu-satu. Subhanallah, Allhamdulillah, Makasih ya Allah.
Masih ingat betul di hari pertamaku kerja, aku sudah bertemu
Joe Taslim. Bukan hanya Joe Taslim, beberapa artis dan tokoh inspiratif juga
pernah aku temui karna pekerjaan ini. Kemudian tulisan-tulisanku yang termuat
di website atau buku. Bahkan aku masih takjub dengan kontak yang kini aku simpan
di ponselku, ya kebanyakan orang-orang itu bukan orang sembarangan.
Pekerjaan yang aku kerjakan juga tidak hanya sebatas
dikantor tapi aku bisa pergi ke berbagai tempat, bebas memegang HP dan tertawa bebas. Ah, betapa ini adalah
pekerjaan yang sangat aku impikan!
Kantor yang nyaman, tidak pernah terlalu kedinginan karna AC
yang terlalu besar, atau bukan gedung tinggi yang perlu naik lift atau membayar
parkir mahal. Hahaha..
Orang sanguin kaya aku, palin nggak betah diem, dulu aku pernah berdoa sama Allah supaya di kasih teman-teman kerja yang enak dan menyenangkan. Beneran aja loh di kabulin!
Teman-teman aku sekarang sangat loveble dan membuat aku bahagia dan tertawa setiap hari. Di kantor, aku nggak pernah merasa berada dikantor karna
kehadiran dan tawa mereka. Kami selalu bekerja dengan bahagia.
Atasan
Alhamdulillah, kedua boss ku yang memang sudah di kenal publik
ini adalah orang yang sangat baik, aku bersyukur memiliki mereka, dan aku
banyak belajar dari mereka. Mereka adalah my best boss ever! Aku sangat nyaman
dan sangat-sangat bersyukur menjadi bawahan mereka yang juga bisa mengambil
pengalaman yang mereka miliki.. Mereka tidak pernah lupa berterima kasih atas
apa yang kami kerjakan dan mengajari kami dengan sabar. Senyum kedua atasan ku
ini bukanlah hal yang mahal. Keramahan mereka dan kepedulian mereka yang
membuatku bahagia berada di kantor ini. Boss ku ini, adalah boss yang sangat
peduli dengan bawahannya, menanyakan berbagai hal dengan rendah hati tentang
bawahannya.
Ya, mereka keluarga keduaku. Terima kasih atas semuanya ya
Allah.