Jumat, 07 September 2012

Owh Bang!!


Masih di tahun yang sama, dan di bulan yang berbeda, dan di perjumpaan menulis yang sudah amat aku rindukan.
Dalam keadaan yang amat lepas, lepas dari beban, harus kekantor setiap hari, di hina dan dikecilkan sebagai karyawan yang gak bisa apa-apa dan beretika buruk.
Masih ingat betul , melewati 6 minggu yang berat, awalnya saya tidak pernah berkehendak untuk bisa bergabung di bidang perbankan. Tapi uang yang berhasil membelokkan fikiran saya.
Tetapi menjalani membuat saya dilemma, apalagi dengan cobaan di awal yang membuat saya kaget. Dengan trainer yang setiap hari selalu mengincar saya dalam berbagai materi, memarahi saya, dan mencari kesalahan buruk.
Sampai suatu hari, saya menghadap si mentor, bercerita panjang lebar, seperti layaknya abang dan adik tapi malah jadi boomerang untuk saya. Entah apa yang dipikirannya, kami sempat saling tos di akhir perbincangan, seolah berdamai dan tidak akan membenci satu sama lain.
Tapi ternyata semuanya palsu. Keesokan harinya di bahas dalam briefing gabungan dua angkatan, tentang sikap yang memojokkan saya.
Disitu saya kaget betul dengan topic pembahasan briefing, mengapa saya? Apa saya seburuk itu dalam bersikap?
Tidak ingin menangis, tapi mencoba kuat. Tetap ingin menjalani walaupun hati selalu gamang. Sampai akhirnya terjun langsung menghadapi pelanggan, dan saya menyukainya.
Tapi keadaan belum selancar itu, sampai akhirnya suatu hari hanya ingin bertanya, tapi itu kembali menjadi boomerang.
Baru satu bulan lebih saya di tempat ini, mengapa kejadian demi kejadian menimpa saya? Apa salah saya? Kaget, bingung, kesal bercampur. Mereka tidak layak mencap diri saya seperti itu, mereka tidak kenal saya.
Briefing kedua membuat saya yang sedang sakit, menjadi lebih sakit. Sudah cukup semuanya. Tidak perlu ada briefing kali ke tiga , empat, dan seterusnya.
-Quit

Rabu, 15 Agustus 2012

Ramadhan Berbagi dengan Lansia

Minggu, 12 agustus 2012 tepat di Bulan Ramadhan kali ini, aku bersama teman-teman Backpacker Indonesia berkujung ke Panti Werdha Budi Mulia di Jelambar Jakarta Barat. Aku dengan mengikutsertakan teman semasa kuliahku Syaichun bergabung membantu teman-teman Backpacker Indonesia bakti sosial ke Panti Lansia yang menjadi pengalaman baru untuk kami berdua.

Walaupun hari itu juga bertepatan dengan bakti sosial bersama teman-teman Akademi Berbagi Bekasi ke Panti Asuhan Yatim Piatu, entah kenapa aku lebih memilih berkunjung ke Panti Lansia bersama-sama teman Backpacker walaupun belum banyak yang aku kenal disini.


Panitia merencanakan untuk tiba di Panti sekitar siang hari, agar kami disempatkan berbincang-bincang dengan opa oma disana sampai waktunya berbuka puasa tiba.


Sesampainya kami disana, aku dan temanku Syaichun sempat bingung harus bagaimana, kami berdua bengong dan takut untuk mendekati opa-oma disana. Takut mereka aneh sama kita, atau gak suka dengan kehadiran kita, atau sepertinya mengganggu.

Tapi akhirnya setelah teman-teman backpacker semuanya berkumpul, kami menyebar dan masuk ke kamar-kamar penghuni Panti  beristirahat untuk menyapa dan bercengkrama bersama mereka, dan lihat apa yang terjadiii..

Aaaaakkk senang melihat kegembiraan mereka karena kehadiran kamii. Disini, di kamar pertama yang kami kunjungi bisa dikatakan kamar yang bersih. Kamar berpenghuni lebih dari 10 orang tersebut masing-masing kasurnya tertata rapih dan tidak kumuh.Selimut dan bantalnya berbaris rapih tampak mereka sangat menjaga kebersihan, membuat kami nyaman berlama-lama disana.

Obrolan kami dengan mereka pun harus berhati-hati, tidak langsung menanyakan hal-hal sensitive seperti "Oma, anaknya kemana?" meskipun di benakku itulah hal yang pertama ingin aku tanyakan. Tapi ternyata ada loh beberapa yang tanpa di tanya, mereka langsung menceritakan.


Oma yang satu ini, aku lupa namanya, tapi ia banyak sekali mengoleksi buku. Ia berkata, walaupun matanya sudah sulit digunakan, tapi ia tetap suka membaca, katanya ia memiliki perpustakaan di rumah, Ia memperlihatkan koleksi bukunya yang banyak. Ia mengaku anak-anaknya tinggal di luar negri sekarang. Berkali-kali ia berterima kasih atas kedatangan kami kesini.



Aku mencoba mendekati mereka satu persatu-satu, karena mereka semua bersih akupun tidak enggan mendekat. Hal yang lucu ketika aku mendekati salah satu oma yang asik berbicara sendiri adalah ketika aku mendekatinya dan mencoba mengerti apa yang ia bicarakan karena ia menggunakan bahasa Jawa. Beberapa lama berselang, aku baru menyadari bahwa oma itu gila dan ia memang suka bicara sendiri.


Ternyata, tidak sedikit dari oma-opa di sana memang gila atau tidak waras lagi dan aku sulit membedakannya mana yang bisa di ajak bicara dengan akal sehat. Cerita- cerita mereka berbagai macam dan tidak sedikit yang mengundang gelak tawa kami. Kalau dari segi umur, nampaknya mereka semua di atas 60-an.

Ini Salah satu oma yang selalu terlihat ceria dan menghibur kami, ia suka menari-nari dan membuat kami tertawa melihatnya.


Ini adalah salah satu oma yang belum lama tinggal di Panti ini. Ia mengaku sebatang kara di Jakarta. Awalnya ia adalah seorang penjual gorengan, tapi ketika tangan kanannya sakit dan tidak dapat lagi mencari nafkah, ketua RT tempat ia tinggal membawanya kesini.

Sebenarnya ketika aku disana, bahkan ketika aku bercerita disini, aku tidak dapat menahan air mata. Aku  ingin sekali menambah kebahagian mereka bukan hanya dengan materi. Sesungguhnya disana mereka sangat berkecukupan, apalagi ketika bulan Ramadhan seperti ini, banyak sekali datang sumbangan untuk mereka. Mereka juga ada yang memberi uang jajan untuk sehari-hari.

Sempat temanku Syaichun berkata, "Kenapa ya duy, gue gak kesini aja pas gue lagi down, Ini kan lebih bikin gue bersyukur", dan aku pun mengiyakannya. Ketika kita sedih atau menghadapi masalah, dan kita melihat banyak hal lain yang bisa jadi konsentrasi kita, pasti kita tidak akan terlarut dalam masalah tersebut.

Banyak sekali hal yang aku dapat disini, rasanya aku ingin sering-sering bisa berada di tengah mereka, aku  jadi seperti ingin lebih berguna untuk orang banyak, dan kelak ketika aku tua, aku tidak kesepian dan masih dikelilingi orang yang aku sayang.

Belajar untuk selalu bersyukur, belajar lebih menyayangi orang tua dan sesama, belajar untuk lebih banyak berbagi, belajar untuk lebih memaknai hidup dan tidak membuangnya percuma. Terima kasih untuk teman-teman Backpacker yang sudah mengajak aku kesana. Terima kasih banyaaaaak. terima kasih untuk kebersamaannya, semoga kita bisa membuatnya lagi lebih rutin. Terima kasih juga untuk foto-foto candid nya, maaf tidak izin terlebih dahulu untuk di muat. Terima kasiiiiiih untuk pengalamannya yang berharga,







Jumat, 06 Juli 2012

Tips Beradaptasi di Kantor baru


Posting gue kali ini dedicated untuk temen gue miss. R
Well, doi yang baru pindah kerja ini belum nyaman dengan lingkungan kantornya, padahal Rini *ups keceplosan* termasuk anak muda yang supel ….
Ketika dia mention gue di twitter untuk konsultasi pergaulan, gue langsung terbersit untuk ngasih tau hal-hal yang perlu dik Rini pelajari dalam trik bergaul #tsaahhh.
Tapi beradaptasi di kantor memang bukan hal yang mudah, takut salah kesalahan di musuhin satu kantor gegara kelakuan yang ajaib.
Berikut tips and trik yang semoga moga ajaaaa bermanpaaaat dan bisa di coba kawan-kawan lain yang baru beradaptasi di kantornya!!

Hal pertama yang perlu di perhatikan adalah, buatlah diri kamu se ceria mungkin di hadapan orang-orang.  Bertindak seperti orang yang sangat senang bergabung di kantor baru. Penuh semangat!  Bisa di coba dengan mengepalkan tangan ke udara di setiap kamu melakukan aktivitas di kantor baru. Maka kamu akan terlihat sangat bersemangat.
Hal kedua  biasakan memberi senyum kepada semua orang di kantor baru yang baru kamu kenal! Ingat, cukup dengan senyum, jangan tertawa terbahak-bahak ! Kamu tidak perlu melet-melet atau kedip-kedipin mata, karna kamu akan di anggap cacingan! Cukup memberikan senyum kesan ramah!  Jika kamu sedang ada masalah dan males senyum, kamu bisa membeli boneka emoticon bb berbentuk smile dan kamu bawa kemana-mana untuk mewakili keramahan kamu!
Hal ke tiga, menyapa! Sapa mereka dengan sebutan yang lazim di kantor itu, seperti “Pagi mbak!”. Dan jangan sampe kamu sok asik dengan menyebut mereka.. “Hai, sob,sis,bro,coy,rek,cun”  *ups! Kelepasan* tapi yang pasti yang laki-laki kamu panggil pak atau mas, dan yang perempuan kamu panggil ibu atau mbak! Dan peliss jangan terbalik!
Hal keempat, sesekali puji mereka! Tapi jangan terlalu berlebihan atau sotoy!  Bisa di mulai dengan memuji  “mbak Ditaaa, warna lipstiknya bagus ” dan kalo di bales dengan nada nggak enak  “apa sih kamu, saya belum pake lipstick” tetaplah dengan pujian lain. “ih mbak, kalo judes makin cantik deh” ß kalo hal ini terjadi kamu siap-siap aja untuk di tonjok.

Sekian tadi empat tips dari saya, dan semoga lain kali saya bisa kasih tips yang lebih bermanpaat..

Kamis, 05 Juli 2012

Mainan Profil

Waktu kirim tulisan dan harus nyertain profil, aku binguuuuung amaaaatt mau nulis apaaan...
ampe sekarang juga selalu bingung, sampe profil di blog juga gak jelas apaan... hahhhah

Karena kebingungan itu, nanya temen-temen supaya nyontohin. Eh yang ada malah di buatin profil yang konyol-konyol.
Salah satu nya dari temen aku si wartawan gemblek, @RiniHarumi , kirim bbm hampir jam 1 malem,
dia kirim profil contoh tentang aku yang aduuuuuh, gak tau musti ngakak atau nangis..
Di awal dia nulis gini "mau baca deskripsi dikit tentang lo gak, ala-ala buku gitu?"
huwoooookkk.. excited amat dan iniiii diaaa kerjaaannya dia..
"Faizatul mufida, dari namanya saja, apa yang terbayang? Let see. Seorang wanita sholehah berjilbab, sopan santun, rajin beribadah, berbakti kepada orangtua. Well, ini yang namanya cuma angan-angan. Teman gue yang satu ini, lebih tepatnya frenemies, pada kenyataannya jauh berbeda dengan bayangan pertama. Satu apa yang bisa dilihat dari sosok wanita bak model ini? Pertama,terkenal seantero jagad raya karena keunikan atau keanehan jati diri dia sebenarnya. Which is nobody do same like her. Note! Kedua entah apa yang di kepalanya sehingga apa yang dikeluarkan dari mulutnya terdengar lucu, aneh, dan......... (silakan isi sendiri) Ketiga, keempat dan seterusnya , sudah mulai kehabisan kata-kata. Tapi ada satu kata yang tepat wakilkan sesosok misterius ini, apa? Hillarious!!

Hahahahhahahaa, palsuuuuuu amaaattt... tapi ada yang benernya itooooh.. XD
anyway, ada satu lagi dari sahabat dari semester satu @dundun14, gak jauh beda gila nyaa... marii simak penuturannya...
 "Faizatul Mufida, seorang wanita setinggi tiang listrik, lahir di Puskesmas 24 tahun silam. Seorang periang yang ababil dengan segudang masalah percintaan dan kehidupannya, yang membuatnya lebih sering menghabiskan waktu diluar rumah ketimbang membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumahnya. Kesehariannya bersahaja, melakukan kongko-kongko dengan teman di coffee stall, atau hanya makan sedikit di restaurant kecil di Paris. Impiannya yang sederhana, menjadi dokter gigi kuda, terpaksa kandas ditengah jalan karena kesibukannya menjalani hari-hari sebagai model papan atas di Roma, Italy. Hari-hari normal sering dia lakukan, namun sayang paparazzi terkadang membuntuti, sehingga Nampak kacau. Membaca buku, atau menonton film, hal-hal yang sangat disukainya, sesuai dengan dirinya yang begitu serius".
auooooookk... gak ada beneerr kaaan, kalo mau di kumpulin masih ada lagii,
ini video lagi nunggu ujan, and the topic was ME!! GREAT ONE TO WATCH :P


tapi udah segitu dulu XD


Minggu, 24 Juni 2012

This is My Book!! Jakarta Banget!!

taraaaaaa.....

Ini Buku Antologi yang ada tulisanku..

Buku ini hadiah untuk Jakarta dari komunitas Rotary Club untuk Ulang Tahun Jakarta. Disini aku bersama puluhan penulis lainnya menyumbang tulisan tentang jakarta.
Buku ini nggak di jual bebas di Gramedia,tapi bisa di beli di nulisbuku.com Hasil penjualan buku Jakarta banget ini diperuntukkan untuk anak-anak disable.


Disini aku menulis tentang Calo di Jakarta, tema ini baru aku dapet setengah jam sebelum pengumpulan tulisan berakhir. Makanya tulisan aku jadi gak banyak, cuma tiga halaman, tapi cukuplah membuat kebanggan tersendiri. haha

Penulis-penulis Jakarta banget memiliki background berbagai macam, dari yangs udah senior penulis "Ira Latief", "Angkie Yudistie" si penyandang tuna runggu, ibu rumah tangga, sampai dokter.

Launching bukunya unik, yaitu kami berkumpul di museum Fatahilah dengan membawa buku-buku kami.
Semua penulis saling meminta tanda tangan masing-masing di setiap tulisannya. Unik kaaan... :)