Sabtu, 04 Juni 2016

Pernikahan Sederhana ala Fiduy

Bagaimana bayangan kamu tentang pernikahan sederhana? Datang langsung ke KUA lalu membuat syukuran kecil di rumah? Atau menikah dengan akad dan resepsi di rumah dimana bisa mengundang banyak tamu dan mereka leluasa datang seharian?

Kalau saya sih terima kasih buat pilihan kedua, pasti capek banget!
Saya pingin sekali menikah dengan kesederhanaan.

Kurang lebih 3 bulan lagi, akad dan resepsi pernikahan Saya dan Dios akan segera datang.

contoh baju pengantin idaman saya yang simple
Alhamdulillah, ga riweh tapi ada melow-melow sedikit, itu pun mungkin akibat PMS. Pertengkaran alhamdulillah tidak ada yang berhubungan dengan pernikahan dan semoga lancar dan adem ayem terus *lirikDios*.

Saya sudah hunting-hunting Wedding Organizer sejak awal tahun, minta price list sana-sini dan tanya ini itu untuk gambaran, dan iseng-iseng datang di Pameran Wedding.

Namanya pernikahan itu Insha Allah sekali seumur hidup, dan setiap pasangan pasti menginginkan yang sempurna. Tapi juga harus mengingat kemampuan dan tidak perlu berhutang untuk 'terlihat' baik, mewah dan sempurna.

Saya tidak memiliki mimpi pernikahan megah. Saya impikan adalah pernikahan yang private yang sudah tentu sulit direalisasikan di Indonesia karena harus mengundang sanak saudara bejibun.

Tapi sangat memungkinkan untuk mengadakan pernikahan sederhana demi mengundang semua andai taulan yang bejibun itu.

Jadi kira-kira pernikahan seperti apa yang sedang saya dan pasangan persiapkan?

Rencananya dengan tamu yang sedang-sedang saja, 'tidak bisa' atau tidak diperbolehkan sedikit oleh keluarga dan tidak mau terlalu banyak juga. Saya pingin 300-400 undangan, tapi sepertinya akan lebih.

Pernikahan yang sepertinya tidak bisa di gedung karena menikah di gedung itu butuh di booking minimal satu tahun sebelumnya dan banyak sekali pengeluaran. Saya juga malas berkunjung setiap venue satu persatu dan cukup baca saja di blog-blog orang yang hunting.

Pernikahan sederhana nanti tidak memungkinkan untuk diselenggarakan di rumah, maka saya memilih menikah di Masjid.

Karena rumah saya di Jakarta Timur, saya kumpulkan dan menghubungi beberapa masjid di daerah Jakarta Timur dan sekitarnya.

Ternyata walaupun menikah di Masjid, hal-hal seperti di gedung pun terjadi. Seperti katering yang harus vendor dari mereka (kalau tidak kena charge yang lumayan), biaya ini itu yang juga hampir menyerupai resepsi di gedung.

 Menurut saya, mengurus pernikahan itu sangat tidak mudah, harus cari venue, mencari ketring dengan test food kesana kemari,, ya walaupun momen seumur hidup sekali, saya tetap memilih untuk urusin yang lain. Kalau diserahkan ke orang atau WO pun, pasti tidak puas.

Tadinya saya pingin ambil paketan dari Wedding Organizer, tapi Ibu saya khawatir katering yang disediakan mereka akan kurang, melihat sering terjadi ke undangan dimana 1 jam acara, makanan sudah habis. kan kasihan tamunya sudah kasih angpao dan datang jauh-jauh ya.

Maka dari itu, supaya simple, ga ribet, kami pilih segala cara sederhana. Saya akan menggunakan tukang masak atau chef ahli dengan bahan makanan yang akan dipersiapkan oleh tim yang akan ditunjuk Ibu saya. hehehe

Namanya juga suka kesederhanaan ya, saya tidak suka sama sekali dengan gaun-gaun pernikahan yang berlebihan dengan banyak payet, terlalu riweh gitu. Makanya untuk pakaian saya pribadi, saya akan menjahit. hihihi.

Untuk dekorasi pun begitu, saya tidak suka dekorasi yang campur-campur warna mencolok. Jadilah saya cuma akan memilih warna-warna natural di resepsi nanti.

Nah ini recap yang sudah kami persiapkan walaupun belum sempurna dan ter-ceklist. Kita lihat apa saja yang kurang?

1. Tempat : Di Aula Masjid Tebet
2. Pakaian pengantin wanita dan deretan seragam wanita: Bahan sudah di beli dan akan proses jahit
3. Sanggar Rias dan beskap-beskap Bapak : sudah di book ke Sanggar Wedding
4. Dekorasi : Vendor masih kerabat
5. Katering : Tukang masak
6. Gubukan : akan pesan Somay, Bakso, Kambing Gulai, Es Krim, Aneka Minuman
7. Entertainment/MC : CD Mix Tape dan Teman
8. Undangan : Vendor masih Kerabat dan masih proses
9. Dokumentasi : Belum Fiks antara mau teman sendiri atau nggak
10. Souvenir : Vendor dari teman sendiri
11. Administrasi KUA : Done
12. Seserahan : Tinggal sedikit lagi harus dibeli lalu di bungkus
13. Tiket&Akomodasi untuk keluarga calon suami di luar kota: Belum
14. Bulan madu : sudah ada rencana tapi belum dipersiapkan.

Wow 14 item dan 3 bulan lagi loh, masih banyak PR nya! Bismillah 14 item dengan segala printilannya dimudahkan. Kalau kalian lihat, lebih banyak vendor internal atau masih rekan, hal ini bisa jadi lebih mudah tapi juga bikin deg-degan. hihi

Saya bersyukur karena mengurus itu semua tidak melulu bikin stres, ternyata beberapa juga menyenangkan! Semangaaaaaaaaat menjadi Bridezilla :DD

Selasa, 17 Mei 2016

Menjadi 'Picky' Dengan Alasan

Kemarin, HRD di kantor yang memang ikrib banget ama gue bilang. Fiduy itu anaknya picky.. Berteman milih2, ga bs dekat sama semua orang. Tapi kalau sudah nyaman sama orang, baru deh bakal nyamperin duluan. 

Karena yang dengar itu lebih dari 1 orang dan gue ga mau mereka salah paham, gue bilang saja kalau gue picky sama semua hal, yaitu makanan, jodoh, pekerjaan dan apapun. that's me! 

Sampai akhirnya gue sadar kalau ke-picky-an gue ga selamanya buruk. Gue tau yg baik buat gue seperti apa. Termasuk kenapa gue picky. Gue anaknya sangat fragile dan sensitif. Dari kecil gue jadi korban bully. Beberapa tahun lalu juga gue pernah ditinggalin mantan yang abis itu gue kapok sama cowok.

Dengan masa lalu seperti itu, gue sebenarnya bukan orang yang percaya diri. Dan karena gue sering di bully, gue jadi super minder. 

Gue yang aslinya ini suka sekali membuat candaan dan membuat orang lain tertawa, sangat beresiko juga membuat orang lain mudah memberikan gue celaan. Karena yang mereka tahu, orang lucu itu asik untuk di bully.

Menghindari bully-an yang terlalu banyak, gue lebih suka melucu buat orang-orang yang gue nyaman aja. That's why gue picky! Gue sensitive dan rapuh dan jeleknya lagi gue pendendam.

Apa kalau seperti ini saya masih salah kalau saya picky?

Ngga bermaksut sombong dan semoga gue dimaafkan 🙏🏻

....

Curhatan ngga penting ini gue tulis saat gue lagi datang bulan dan super duper sensitif. Curhatan ini lahir karena pagi ini gue kembali di cemooh seseorang yang mulutnya selalu ringan ngomong sembarang. Gue gak pernah berinteraksi sama orang itu. First jobber yang memanggil gue kakak, tapi ada aja yang dia komen setiap ketemu gue. 

Rabu, 20 Januari 2016

To Be Better Person in 2016

Hollaaaaaa....

Tahun 2015 kemarin, saya lumayan maksain diri untuk tetap  menulis blog, Menceritakan segala hal yang mungkin hanya untuk kesenangan pribadi. Akhirnya dapat juga puluhan postingan terkumpul di penghujung tahun. Tapi karena kehidupan yang statis, saya jadi makin tumpul dan nggak tahu mau nulis apalagi.

Beberapa hal yang di dalam diri saya, lambat laun juga berubah, entah ini kenapa. Saya merasa tidak seceria dulu, karena hidup tak seegois dulu dan deraan tak lagi sederhana.

Dahulu, mulut ini bebas berkata apapun, tanpa berfikir bahwa ada yang tersakiti. Dahulu mulut ini lihai melontarkan candaan yang membuat banyak orang awet muda karena banyak tertawa. Dahulu, bersolek atau pun tidak, saya tetap ringan keluar rumah yang penting bahagia. Dahulu, saya ringan mengirimkan chat kepada siapapun untuk mengeluh atau bergunjing tidak penting. Dahulu, orang tua saya masih lengkap dan tidak tahu rasanya sedih akibat kehilangan. Dahulu saya masih muda, lebih baik saya berlibur, berbelanja dan jajan dari pada harus menabung recehan.

Saat ini semua keegoisan itu sedikit demi sedikit hilang. Saya lebih baik tidak berbicara dari pada saya harus menyakiti orang lain.. Saya tidak mudah tertawa, karena ada pikiran lainnya yang lebih berat di otak. Sekarang, bedak, lipstik bahkan rela berjam-jam demi melicinkan rambut agar terlihat dewasa dan layak di lihat :D . Menahan diri untuk tidak bergunjing dan berkeluh kesah tapi memilih bersyukur dan tersenyum. Berbelanja, jajan, liburan bukan lagi suatu hal yang ringan karena harus menabung untuk masa depan. Mencoba membahagian ibu, yang kini sudah mejadi orang tua tunggal.

Menjadi orang baik sebaik-baiknya memang tidak mudah dan menjadi penyayang yang tulus setulus-tulusnya juga sulit. Semua pasti butuh proses untuk belajar. Setidaknya membuat otak ini tidak tumpul dan cetek adalah PR besar supaya bisa menjadi lebih baik. Di depan akan banyak cobaan dan deraan lebih besar, I wish and I really really wish, I want to be a strong and independent woman. Let's to be a better person! Cheersssss


Selasa, 29 Desember 2015

5 Hal Absurd di Kantor Sayur Mayur

Lingkungan baru saya bernama kantor hijau! Bukan hijau ojek online atau hijau nya e-commerce tetangga. Tapi kesamaan kantor saya dengan mereka, sama-sama start up!

Saya bukan sok serius ngomongin bisnis karena bukan pakar, tapi saya mau mengklasifikasikan beberapa tipe orang yang ada dikantor saya. Karena kantor saya ini hijau banget, mari sebut saja kantor sayur-mayur!

1. Gaya Berbusana

Kalau di kantor sayur mayur ini, setiap hari harus pakai seragam. Kebayang dong kalau seragamnya ijo?? Paling nggak, blue jeans, celana krem/coklat atau hitam itu udah paling masuk ya. Tapi masih aja ada beberapa "mbak-mbak" yang entah di rumah lampunya remang-remang atau gimana tapi dengan amat percaya diri pake celana motif dengan warna amburadul. OHEMJIII bikin mata saya kecolok mbaak...

2. Si Nyamber

Nih nih, paling bete sama yang hobi banget ngomong tapi nyamber asal-asalan.. Yah mungkin biar eksistensinya masih diakuin di dunia sayur mayur, tapi COME ON mulutnya bisa menyakiti kaum yang tak berdosa! Dan saya adalah korban mereka *kalem*

3. Sendiri atau berdua dengan PC

Kalau yang jenis ini yang paling menjamur di kantor sayur mayur. Pada hobi banget cuma ngeliatin PC di jam-jam istirahat untuk nonton. Makanya nih, kantor sayur mayur selalu ramai ama jangkrik. Istirahat atau nggak, tetap aja sepi, paling banter kalo lagi ada yang bawa makanan, baru deh pada heboh -_-

4. Trending Topic (TT)

Kalau orang yang selalu jadi trending topic ini biasanya karena orangnya "unik". Dulu kita punya Miss TT nya, namun alhamdulillah orangnya udah keluar. Saya suka capek dengerinnya, karena nggak ada asik-asiknya juga ngebahas begituan ya kaan. GHIBAH =P

5. Entepreneur

Kalau jadi pengusaha di rintis di sela-sela kesibukan di kantor, itu tentu baik.. Cuma jangan sampai saingan. Sedikit mengganggu itu yang memasarkan produk di kantor dengan aneh. Ini ada terjadi di kantor sayur mayur, Si oknum berjualan dengan hanya berkeliling meja kerja sambil berbisik datar "ada yang mau beli.. ada yang mau beli" -_____- Si mbaknya niat kagak sih jualan. Tapi pas banget jadinya, di kantor sayur mayur ada pedagangnya :D

Well, tulisan ini di buat hanya lucu-lucuan aja, kalau kantor sayur-mayur tegang, nanti sayurnya terong-terongan semua dong =P BYE!

Kamis, 05 November 2015

Turning 28! I am Blessed

Tidak terasa sekarang usia saya menginjak 28 tahun di hari rabu kemarin. Sebelum-sebelumnya saya pun selalu menuliskan apa pun yang berhubungan dengan usia baru di blog ini setiap tahunnya. 

Tidak adil rasanya jika saya hanya terus meminta kepada Tuhan tanpa mensyukuri apa yang telah saya dapat. Saat ini, di usia saya ke-28, saya harus lebih bersyukur. Karena jujur saja, bersyukur adalah hal yang terkadang sulit buat banyak orang termasuk saya.

Here are the things that I have to be grateful  for:



1. Keluarga

Pulang ke rumah dan ketemu mereka itu adalah kebahagian. Sekalinya di rumah sepi, hati pun ikut sepi. Apalagi semenjak ditinggal alm Bapak 4 tahun lalu dan Ibu menjadi orang tua tunggal, ngerasa banget kalau keluarga jadi sangat berharga banget.

2. Rumah

Rumah adalah tempat terteduh yang selalu bikin saya rindu ketika pergi jauh. Ngerasain nggak enaknya tinggal ngekost selama 1,5 tahun dan selalu pingin pulang.

3. Pekerjaan

Nggak pernah kebayang pindah kantor dengan tetap berseragam, dan ini menjadi kantor ketiga saya menggunakan seragam. Sebelumnya saya hanya membayangkan untuk memilih bekerja menjadi penulis di gedung SCTV atau sebagai social media di perusahaan start up. Tapi ternyata di tempat sekarang ini saya berbahagia. Teman-teman yang selalu peduli dan baik pada saya. Memberikan keceriaan dan selalu berbagi cerita.

4. Kamu

Nggak perlu waktu lama buat pedekate-an, dan udah aja gitu! hahaha. Finally udah bisa ngelewatin ratusan hari bareng-bareng dan masih ada PR besar. hehehe NIKAH! Terima kasih sudah mau nerima aku kaya gini dan bersyukur banget aku nggak perlu jadi orang lain saat sama kamu si laki-laki yang selalu kasih bahu dan semangat kalau ceweknya lagi down. Thank you D!

5. Sahabat

Berapa? Berapa sahabat yang saya miliki? Hmmm.. Alhamdulillah, masih banyak stay dan mostly cewek. Bahkan yang lebih alhamdulillah lagi, saya bisa kembali bersahabat dengan sahabat saya yang sudah lama kita berantem gara-gara salah paham jaman abege. jadilah bikin group chat Cinta Lama Bersemi Kembali. hahay! Doa saya, ketika saya menikah nanti, mereka semua ada bersama saya. Aamiin!


6. Kesehatan

Alhamdulillah saya masih diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Bersyukur juga, kalau sakit cuma masuk angin aja. Semoga bisa sehat terus dan tidak lagi berkawan dengan rumah sakit. Aamin.

7.  Tertawa

Kalau yang ini sudah jadi favorit saya! Tertawa! Di sekeliling saya pun selalu bikin saya tertawa. Walaupun kata orang, di balik orang yang ketawa terus itu menyimpan kepahitan, alhamdulillah saya nggak :D

8. My Bieta

Si kuda besi yang selalu setia dan tepat di beli di ulang tahun saya 6 tahun lalu, Akhir-akhir ini suka ngambek dan jajan terus. Please ya kamu yang setia sama saya, saya belum ada ganti baru kok. Please please yang kuat, ta!!!

Sebenarnya pingin ada 20 lagi, tapi saya takut nggak kerja-kerja, karena postingan ini di buat di meja kerja. :D Doa terbesar saya, saya bisa jadi orang yang lebih baik lagi dan mendapatkan segala keinginan saya di tahun depan. Aamiin Ya Rabalamin.