Sabtu, 24 Maret 2012

K E M B A L I


hai teman,
aku dengar kau sekarang berbeda
aku dengar, kau dingin sekarang
aku dengar kau sudah sukses
itu yang ku dengar
mereka bilang berbeda
mereka bilang ini
mereka bilang itu
aku tidak percaya
aku penasaran
agaknya ini salah ku
aku pernah menyianyiakanmu
walau ga melulu ini salahku,
ini salah kita
aku harap kita tak akan mengulangnya
hari ini, kita kembali bertemu
kembali tertawa
kembali bercengkrama
apa yang mereka bilang salah
kamu tidak berubah
kamu masih kamu yang dulu
apa kamu berubah karena aku
aku telah mengecewakanmu
tapi sekarang
aku bukan lagi yang dulu
aku tidak akan menyia-nyiakan kebaikanmu
aku kembali
kamu kembali
kita kembali

Selasa, 20 Maret 2012

Music affects me


Suatu saat, pernah tiba-tiba coba dengerin lagu band yang namanya agak ga asing di telinga karena suka di sebut di acara musik di tivi dari you tube.
Saat itu hati lagi galau karena baru putus cinta, klik play dari youtube karena penasaran sama judulnya yang aku rasa sama banget sama perasaan saat ini.
Oke PLAY!
Hmmmm…
Kaget, syok, baru pertama kali denger lagunya si band ini yang ternyata cengeng parah !
Ini baru pertama kalinya aku dengerin lagu dan ngerasa terpuruk banget,lemes,dan ga bisa berkata-kata, bukan karena lirik dan lagunya yang bagus, tapi fiks aku kategorikkan band mereka band allay.
Kenapa aku bilang begitu, alay adalah kata yang mendiskripsikan sesuatu yang kampung, dan ketika aku dengerin mereka, seketika jadi cewe yang lemah, tak berdaya, dan sama sekali ga keren!
Well, aku membutuhkan musik sebagai sarana pembangkit keceriaan, bukan malah menurunkan itu.
Bener-bener kesel dengerinnya,
Mau cari referensi musik yang baru, malah kecewa.
Kembalilah aku dengerin selera musik-musik aku semula.
Banyak kok lirik lagu yang nyeritain tentang putus cinta,atau hal-hal yang sebenernya sedih,tapi di bikin ceria, dan jadi bikin semangat. 
Tapi buat musik alay itu tadi,ya cukup di dengerin sama orang yang emang suka terlarut-larut kesedihan ya.

Selasa, 13 Maret 2012

Seven Eleven atau Seven Elephant?


Ada apa dengan fenomena seven eleven ?? Toko yang sudah menjamur dimana mana ini, adalah allternatif yang murah meriah untuk sekelompok komunitas yang berbudget sedikit tapi ingin kumpul dan duduk-duduk bersama, dengan hanya membeli beberapa makanan murah.
Di luar negri, seven eleven hanya berupa toko-toko kecil semacam circle K. Tapi di Indonesia, seven eleven merupakan tempat makan dan berkumpulnya komunitas-komunitas tertentu atau hanya sebatas tempat merokok
Sore ini, aku berada di salah satu seven eleven di jakarta, Mengamati beberapa anak sekolah yang berlalu lalang disini, Satu meja berkelompok pelajar SMA, membeli sekantong chiki di lumuri saos keju yang di sediakan untuk hot dog, dan mereka memakannya menggunakan sumpit. Dengan mimik muka polos, mereka terlihat sangat menikmatinya. Begitulah cara yang absurd menikmati tempat dan makan di seven eleven ini.
Kemudian pengamatanku tidak lagi tentang makanan atau tempat, tapi dengan komunitas-komunitas yang ada. Terlihat sekelompok anak ABG yang terlihat nakal, membeli beberapa minuman soda. Mereka duduk dan mengeluarkkan rokok. menurutku mereka terlalu dini untuk menghabiskan uang dengan merokok, apalagi diantara mereka ada yang wanita. Sungguh tidak pantas, walaupun mereka tak lagi mengenakan seragam.
Di meja lain terdapat anak ABG yang masih mengenakan seragan putih abu-abu, pembahasan merekapun masih taraf wajar, membicarakan tugas, pe-er, perlombaan. Tidak ada hal yang negatif dari mereka. Dan yang baru saja datang, sekelompokanak-anak kecil, mungkin duduk di bangku SMP, mengenakan jilbab, dan membawa makanannya masing-masing.
Sungguh pemandangan yang berbanding terbalik dengan kelompok anak-anak nakal tadi. Tapi sebenarnya, siapa pun itu, tidak jarang saya melihat orang tua yang memilih sevel eleven menjadi tempat mereka berkumpul juga. Ini tergantung dari lingkungan sekitar si seven eleven, apakah dekat dengan sekolah, atau perkantoran. Siapapun mereka, berapa umurnya, pasti menjadikan seven eleven tempat tujuan mereka sebagai tempat pertemuan, atau hanya sebatas membeli minuman atau rokok.

Minggu, 11 Maret 2012

Aku Terlalu Rindu Ayah


Ayahku sudah di surga,
Ia berangkat satu tahun lalu.
Aku tahu bekalnya sudah banyak
Aku tau itu sudah waktunya
Banyak hal yang ia tinggalkan
Banyak sekali yang mengantar kepergiannya
Walaupun kami bukan siapa-siapa
Begitu banyak yang menyolati ayah
Begitu banyak yang ber takziah kerumah kami
Ayahku, pria tinggi semampai, tidak gemuk
Berkulit putih dan berambut tipis
Berkumis tipis dan selalu melempar senyum pada orang
Iya terlalu baik pada siapa saja
jika aku bermimpi nanti, aku ingin bertemu ayah disana, 
Aku mau dia tersenyum karena aku telah membahagiakannya

Rabu, 29 Februari 2012

Biografiii


Aku fida,
Fida yang sosoknya lebih menjulang dari wanita kebanyakan.
Mudah untuk menemui aku di keramaian.
Dari kecil, badan ku sudah tinggi, setiap upacara saja , aku selalu berdiri paling belakang, karena jika aku paling depan, matahari hanya tertuju padaku, dan yang lain akan terlindungi dari matahari.
setiap berjalan pulang sekolah, selalu ada saja orang yang mengerjaiku dengan memanggil aneh-aneh.
suatu saat, seseorang memanggilku
nggiii…….
nggii……..
‘aku pun terpaksa nengok, karena hanya aku yang di tempat itu”, walaupun namaku bukan anggi…
sambil nunjuk ke diri sendiri, aku bilang “saya”?
dan orang itu bilang : “iyya kamu, tinggi!” tinggi!!
HAAHH!!! aku fikir cari anggi!!!
hari berikutnya
aku masih jalan di tempat yang sama,
seseorang pun mengerjai ku lagi dan memanggilku dengan
“laaaaa…..
laaaaa…..
seperti kemarin, tak satu pun orang di situ, dan akupun bukan lala, bela, atau carla..
tapi, aku mencoba nengok dan menunjuk lagi ke arah ku dan bilang “SAYA?”
orang tersebut pun membalas:
“iya kamu! “GALAA!!”
HAAHH?? dia samain aku sama bambu untuk ambil mangga di pohon???
hmmm….
itu sekelumit hidupku dari kecil yang uda mendapatkan cobaan,
sammpai akhirnya aku menjadi anak ter-DRAMA dari kecil.
dulu sewaktu di sekolah dasar,
ibuku membelikanku tas bertuliskan nama ku “MUFIDA”
dan drama itu di mulai saat aku sudah seminggu memakai tas baruku itu.
sepulang kerumah dari sekolah, aku mengadu pada ibu!
ibuuuuuu„
“beliin aku tas baruuuuuu!!!!
leher aku sakit!!! dari kemaren nengok-nengok terus di panggilin orang-orang.”
ibu pun kaget! “loh kenapa musti beli tas baru kalo lehernya sakit?”
“ibuuu, leher aku sakit dipanggilin orang terus, kan itu tas nya ada namanya, aku jadi nengok teruuus setiap dipanggil FIDA, FIDA”!
HAHAHAHAHA
dan mungkin sudah bakat drama dari kecil, sampai akhirnya, 24 tahun hidup pun, aku lebih menyukai melakukan kegilaan-kegilaan lain.
-to be continued-