Sabtu, 11 Oktober 2025

Oktober, Ber nya Bersyukur

Hidup ini ringan, yang berat itu kalau dengerin omongan orang.

Sedikit demi sedikit membuka lagi status aku kepada beberapa orang. Supaya mereka ngga bingung. Mudah-mudahan sebagai jalan buat menemukan Imam masa depan. Lucunya mereka suka minta spill, kok bisa sih? =)))))

Kalau melihat suami orang kok pada baik-baik amat ya, dipikiran ku adalah, "nanti juga Allah kasih kok"..

Kalau uang rasanya cepet banget ya habis, dipikiranku adalah, "nanti juga Allah kasih lagi kok"..

Kalau rumah yang kami tinggalin bocor, pintunya rusak dan masih banyak ini itu, "nanti juga Allah ganti kok, ini cuma sementara..."

Ringan..

Allah nggak minta kita kejar dunia, tapi mencari yang Allah ridho.

Minggu lalu tetiba diajak Padel bubos, dilema karena biasanya di hari itu aku harus ngaji.

Ya Allah aku bukan mau maksiat, ridhoi aku disetiap jalanku..

Alhamdulillah happy banget di hari itu! Nikmat Allah banyak banget kan..

Main padel gratis, ongkos juga nggak, tinggal bawa diri nggak pake ongkos, ketawa ketiwi di tempat ekslusif Sampoerna Strategic. Cobain nyetir mobil listrik keliling Jakarta. 

Adakalanya bahagia itu yang menghampiri..

Banyak tempat untuk menuangkan.. Ketika mendapatkan kata-kata buruk, aku forward ke mereka yang mengasihiku.. Mereka support system terbaikku dari Allahh.

Merindukan orang-orang yang bisa saling memuliakan, bukan saling caci mencaci. 

Allah maha melihat ya nak, Kalau Allah kasihnya segini, kita syukuri..

Sabtu, 04 Oktober 2025

Ibu Rumah Tangga dan kekuatannya tanpa penghasilan tetap

Apa iya jadi Ibu sesederhana, terima uang belanja, lalu semua beres? 

Menitipkan mereka di sekolah, lalu jadi baik?

Anak kucing saja dibesarkan dengan perasaan dan kasih sayang.

Tapi trauma besar itu, sepertinya aku pernah merepotkan orang lain karena tidak bisa membiayai diriku sendiri. Numpang hidup akutu. Akupun akan di hisab atas apa yang aku lakukan ini.

Sekarang disaat anak-anak harus men-switch otak mereka bersama Ibu yang sederhana, banyak gejolak yang mereka rasakan. Ibu mungkin baru bisa dititik ini, tapi Ibu yakin kejaiban dari Allah.

Kadang aku harus sakit karena aku bolak-balik anter jemput sekolah, belum lagi ketika sampai sekolah, mereka marah-marah karena tidak mau pulang. Kio Sano tidak betah di rumah. 

Aku tinggal mereka untuk melakukan pekerjaan rumah, tapi sekarang mereka bukan lagi anak-anaku dengan berbagai ide. Otaknya hanya mau screen time, apalagi rumah kami terbatas 50 meter ini.

Aku juga harus menitipkan mereka ke Ibu ketika aku harus bekerja, apalagi aku baru memulai, jujur berat, tapi semoga Allah mudahkan.

Aku hidup masih mengandalkan Ibu, Kalau aku gunakan waktuku untuk bekerja, anak-anak pasti akan lebih membenciku. Sekarang saja mereka tidak sayang denganku, hanya Ibuku yang mengajarkan mereka untuk tidak marah-marah dan sayang sama aku. Aku pun tidak tahu aku sampai kapan bisa bekerja lepas begini. 

Ada kalanya aku sangat kelelahan, tapi aku juga takut kehilangan anak-anak sebagai sumber tenaga dihidupku. Aku berdoa bisa kembali menjadi Ibu rumah tangga seutuhnya, Ibu-ibu normal, yang tidak lagi memikirkan uang kontrakan, penghasilan yang kini mungkin hanya bisa digunakan untuk jalan-jalan untuk numpang tidur di tempat enak.

Bismillah, 30 hari lagi usia baru, ada kabar bahagia! aamiin :)