Minggu, 27 Juli 2025

 Satu tahun anak aku SD..

Empat kali aku mengambil rapornya. Bersama wali kelas yang selalu hangat dengan segala nasihatnya..

Beliau selalu mengapresiasi apa yang sudah Kio lakukan selama kelas 1. Kio bukan murid yang sangat patuh, tapi Kio cukup pintar mengikuti pelajaran.

Beliau bilang Kio banyak potensinya, walaupun sekarang Kio amat kecanduan gadget, membuat aku banyak bersalah, karena aku yakin kemampuannya tidak cuma disitu.

Sekarang menyuruh dia belajar ataupun les saja sulit sekali. Otaknya lebih suka scroll tabletnya.

Nanti aku yang disalahkan, katanya bosan.

Aku memamg bukan Ibu yang baik, tapi berhasil tidak marah-marah saja aku sudah bersyukur. Aku tidak mau mental mereka buruk dengan memiliki Ibu yang suka marah-marah.

Sampai nanti aku bisa kembali menjadi Ummu Madrasatul Ulla, Allah kasih kemudahan aku dan anak-anak bisa mengisi hari-hari kami lebih bermanfaat. 

Kelak, gadget bukan lagi sandaran mereka membunuh waktu.

Mudahkan aku untuk mendidik anak-anakku, Ya Allah,,


Minggu, 20 Juli 2025

Hei July

 Juli yang cukup terombang-ambing..

Qadaruallah harus sakit 2 minggu, lama banget.. Lalu tiba-tiba pengen jual mobil yang entah, ngga sreg aja sama mobil yang sekarang, karena anak-anak juga kurang suka sama mobilnya. 

Sudah lama juga tidak berkumpul dengan teman-teman mentoring, kajian bareng-bareng. Menjaga iman sendirian itu berat. Terkadang futur, bangun malam sulit sekali. Sholat dhuha pun berat.

Banyak hal selepas sakit jadi tidak bisa ditunaikan, seperti beribadah.

Bukan, aku bukan si paling solehah, hanya saja aku percaya, apa yang selama ini menjadi rezekiku, karena semua doa-doa yang selalu orang tuaku langitkan. Kami selalu diajarkan untuk memegang Al Quran setiap hari. Sebisa mungkin selepas maghrib, selepas isya, kami membaca Al Quran.

Al Quran tempat kami tidak terombang-ambing. Percaya terus bahwa, Allah sesuai prasangka hambanya. Aku tidak banyak uang, tapi aku coba berikan walaupun lagi sempit sekalipun.

Cobaan menjadi hamba Allah yang taat itu berat, di fitnah, di uji kesabaran, kesempitan, lalu bagaimana caranya bisa kuat bertahan, ternyata hidup tidak berputar disekitarku, tapi kitalah yang harus berputar pada sumber-sumber kebaikan, sumber keberkahan.  

Di hidup yang cuma sekali ini, aku ingin menjadi manusia yang hatinya damai, mudah memaafkan dan mekihlaskan, dan menjadi manusia yang baik setiap harinya.

Alhamdulillah orang-orang senang lihat aku yang sekarang, mudah-mudahan, bisa baik di dalam dan diluar.

Semua tulisan-tulisanku, adalah pengingat buat diriku sendiri.